Bank of England menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dalam upaya pengendalian inflasi
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat diprediksi tertekan akibat sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Inggris, Bank of England (BoE).

IHSG dibuka menguat 14,09 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.697,943. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,77 poin atau 0,39 persen ke posisi 949,471.

"Bank of England menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dalam upaya pengendalian inflasi," kata Analis IHSG Ivan Rosanova kepada Antara, di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan kenaikan bunga acuan BoE akan menjadi sinyal awal untuk bank sentral lain menyusul menaikkan suku bunga.

Baca juga: Dolar dekati puncak 18 bulan di Asia jelang pertemuan 3 bank sentral

Memasuki akhir pekan investor diperkirakan cenderung melakukan langkah antisipasi, terlebih IHSG sejauh ini masih bergerak konsolidasi dan kembali tertahan resisten di antara 6.738 sampai 6.754.

Bursa Wall Street menghentikan kenaikan beruntun empat sesi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah perkiraan suram pemilik Facebook Meta Platform mengirim sahamnya anjlok dan menghentikan pemulihan yang baru dibangun di atas laba optimis dari teknologi besar lainnya.

Saham teknologi besar seperti Alphabet Inc dan Microsoft Corp turun lebih dari 3,0 persen, sementara Amazon.com Inc merosot 7,8 persen, sebelum dijadwalkan untuk merilis hasil keuangannya.

Baca juga: Saham Amazon melonjak, Jeff Bezos untung 20 miliar dolar

Di sisi lain, harga minyak dunia melonjak pada pagi hari ini, mengirim harga acuan minyak mentah AS menembus 90 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak 2014 karena kekhawatiran pasokan yang sedang berlangsung dan cuaca dingin mengalir di seluruh Amerika Serikat (AS).

Patokan global minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April terangkat 1,64 dolar AS atau 1,8 persen, menjadi menetap di 91,11 dolar AS per barel.

Sementara itu minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret melonjak 2,01 dolar AS atau 2,3 persen, menjadi berakhir di 90,27 dolar AS per barel untuk pertama kalinya ditutup di atas level 90 dolar AS sejak 6 Oktober 2014.

Pasar juga mengamati perkembangan antara Rusia dan Barat atas sikap agresif Rusia terhadap Ukraina.

AS memperingatkan bahwa Rusia berencana menggunakan serangan bertahap sebagai pembenaran untuk menyerang negara tetangga. Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan NATO dan Barat atas meningkatnya ketegangan, bahkan saat ia telah memindahkan ribuan tentara ke dekat perbatasan Ukraina.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 7,48 poin atau 0,03 persen ke level 27.233,83. Sedangkan Indeks Hang Seng menguat 592,541 poin atau 2,94 persen ke 24.398,69 dan Indeks Straits Times naik 8,11 poin atau 0,24 persen ke 3.324,1.

Baca juga: IHSG Jumat pagi dibuka naik 14,09 poin
Baca juga: Rupiah akhir pekan berpotensi melemah, tertekan kekhawatiran inflasi
Baca juga: Saham Australia menguat, bersiap naik mingguan terbesar sejak Desember


 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022