Tokyo (ANTARA) - Kasus pasien parah COVID-19 di Jepang meroket ke angka 1.000 untuk pertama kalinya dalam empat bulan, menurut data pada Jumat, saat varian Omicron menyebabkan rekor infeksi sekaligus membebani sistem kesehatan.

Pasien COVID dengan kondisi serius naik 131 menjadi 1.042 kasus dari hari sebelumnya, kata Kementerian Kesehatan. Angka itu merupakan yang tertinggi sejak September 2021, ketika varian Delta memicu gelombang kelima kasus COVID.

Jepang, sementara itu, melaporkan 96.748 kasus baru pada Kamis (3/2).

Sebagian besar wilayah Jepang yang kini berada di bawah pembatasan COVID-19 berupaya untuk menekan penularan Omicron yang mengganas di kalangan masyarakat, yang kurang dari lima persen populasinya telah disuntik vaksin dosis booster (penguat).

Pemerintah sedang mempertimbangkan perpanjangan pembatasan COVID hingga dua pekan di 13 wilayah, termasuk di Ibu Kota Tokyo, seperti dilansir jaringan TV Fuji News Network, Kamis.

Tokyo menaikkan status darurat COVID-19 ke level tertinggi pada Kamis. Pemerintah setempat juga merencanakan standar baru untuk pengajuan status darurat total.

Tokyo akan mengajukan penetapan status darurat apabila tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit untuk pasien parah atau tingkat pasien yang membutuhkan oksigen mencapai 30-40 persen dan rata-rata kasus selama tujuh hari menyentuh angka 24.000 orang.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pertama, kasus harian COVID Tokyo tembus 20 ribu

Baca juga: Jepang perluas pembatasan COVID-19 ketat ke 18 daerah

 

651 ribu dosis AstraZeneca dari Jepang tiba di Indonesia

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022