Davos, Swiss (ANTARA News) - Aktivis dan penyanyi rock U2, Bono meluncurkan proyek label baru, Kamis, yang bertujuan menciptakan pendanaan yang berkelanjutan dari berbagai merk komersial utama dan kosumen guna memberantas AIDS di negara-negara miskin. Prakarsa itu, yang dikenal sebagai "Produk Merah", akan melibatkan penjualan barang-barang yang dirancang khusus dengan label merah menyala atau warna merah yang menyolok. Produk pertama yang akan diluncurkan pada Maret mendatang antara lain kartu American Express dengan warna merah, kaos oblong merah yang dibuat di Lesotho dari perusahaan pakaian AS, Gap, atau kacamata hitam dengan huruf timbul khusus Armani, menyusul persetujuan dengan berbagai perusahaan itu. Dana yang dihasilkan dari penjualan produk-produk itu akan diserahkan kepada berbagai program anti-AIDS yang didukung Dana Global untuk Memerangi AIDS, TBC dan Malaria, terutama untuk wanita dan anak-anak di Afrika, kata para eksekutif proyek itu dalam pernyataan peluncuran proyek itu di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. "Orang melihat dunia dalam kondisi rusak. Mereka mengalami krisis kesehatan terbesar dalam 600 tahun dan mereka ingin melakukan hal yang tepat, namun tak tahu pasti apa yang harus dilakukan," kata pentolan U2 itu dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP. "Merah adalah tentang melakukan apa yang anda sukai dan berbuat baik sekaligus." Kurang dari 1 persen Pada saat ini kurang dari satu persen pendanaan Dana Global berasal dari sektor swasta, kendatipun mendapat dukungan keuangan yang kuat dari milyarder komputer Bill Gates. "Ini adalah prakarsa jangka panjang," kata kepala ekselutif Produk Merah, Bobby Shriver. Kepala pemasaran American Express, John Hayes, mengemukakan satu persen dari pengeluaran para pemegang kartunya akan diserahkan kepada dana itu. Produk lainnya yang diharapkan akan meliputi baju latihan khusus Nike dengan logo yang dirancang para artis di Mali. Sebagai juru kampanye dunia berkembang sejak lama, Bono, 45 tahun, tahun lalu mendesak para pemimpin politik dan bisnis, termasuk Perdana Menteri Inggris Tony Blair agar berbuat lebih banyak lagi guna memerangi kemiskinan dalam dalah satu kunjungan regulernya ke Davos. (*)

Copyright © ANTARA 2006