Harus jadi good guys (orang yang baik), tahu mana yang baik dan buruk, mana yang benar dan tidak benar
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono menasehati anak-anak yang terpilih dalam Junior Scientist Award (Penghargaan Ilmuwan Junior) dengan kepintarannya tetap menjadi seorang yang baik dengan mengumpamakan sebagai superhero.

"Kalau cerita superhero itu selalu pada sisi yang baik, jangan salah pilih, orang pandai tapi jadi evil guys, penjahat. Harus jadi good guys (orang yang baik), tahu mana yang baik dan buruk, mana yang benar dan tidak benar. Jadi ada dua hal, pandai dan tahu mana yang baik, dilakukan mulai sekarang," kata Wakil Presiden di hadapan anak-anak finalis Junior Scientist Award, di Istananya, Jumat.

Wakil Presiden mengatakan kepandaian, keahlian dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam membangun bangsa dan negara meraih kemajuan. Namun hal itu tidak cukup, dibutuhkan moral yang baik, dan mampu membedakan antara yang benar dan salah.

Wapres dalam sambutannya, mengapresiasi dan mendukung upaya untuk mencari bakat-bakat dan meningkatkan kualitas anak dalam Penghargaan Ilmuwan Junior tersebut. Diharapkan dengan adanya penghargaan itu akan memacu anak-anak dan juga guru-guru sekolah mengembangkan diri.

Sementara itu, penghargaan Ilmuwan junior telah memilih 18 anak Sekolah Dasar untuk menjadi finalis. Ke-18 finalis tersebut berasal dari berbagai daerah, diantaranya Bali, Bandung, Jakarta, Surakarta dan Medan.

Anak-anak yang masih kelas 4-6 SD tersebut mampu menunjukkan berbagai penemuannya. Diantaranya dari Medan yang menemukan alarm yang bisa berbunyi bila bayi ngompol sehingga dapat diketahui pengasuhnya. Anak dari Bali melakukan inovasi model sistem peredaran darah pada manusia dari daur ulang botol plastik bekas sehingga memudahkan untuk dipelajari.

Sementara finalis dari Bekasi, menemukan alat pendeteksi banjir, sedangkan finalis dari Jember membuat pendeteksi air biji-bijian sederhana, agar petani bisa bedakan biji bagus dan jelek.

Finalis asal Bandung, membuat percobaan roket berbahan bakar gula, sedangkan finalis dari Jakarta, membuat penetas telur yang bisa menetaskan telur lebih banyak daripada induknya. Finalis asal Surakarta membuat antena dari bahan-bahan alumunium bekas,

Penghargaan Ilmuwan Junior (JSA) ini diselenggarakan oleh Kalbe Farma bekerjasama dengan Tempo Media Group. Ketua Panitia JSA yang juga Direktur Pemasaran Kalbe Farma Luhur Budiarto mengatakan, JSA ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan.

Penyelenggaraan JSA ini, menurut dia untuk menumbuh kembangkan bakat-bakat peneliti muda.
(M041)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011