Dari komunikasi yang kami bangun dengan civitas akademika Untad, mereka merespon positif dan memberikan kuota bagi masyarakat KAT yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah mengupayakan masyarakat dari Komunitas Adat Terpencil (KAT) di daerah itu bisa masuk dan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN), yakni di Universitas Tadulako (Untad) Palu.
 
"Dari komunikasi yang kami bangun dengan civitas akademika Untad, mereka merespon positif dan memberikan kuota bagi masyarakat KAT yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi," kata Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu di Parigi, Jumat.

Merespon kebijakan civitas akademika tersebut, kata dia, dalam waktu dekat ia akan menemui anak-anak di daerah terpencil dan pesisir pantai guna menyampaikan informasi itu, dengan harapan warga kurang mampu mau melanjutkan studi anak-anak mereka di perguruan tinggi negeri di Palu.

Langkah itu dilakukan Pemkab Parigi Moutong, sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan generasi penerus, agar ke depan dapat memberikan kontribusi kepada daerah.

"Kami ingin pengetahuan anak-anak di daerah terpencil bisa sejajar dengan anak-anak di kota, supaya setelah selesai melaksanakan studi, mereka kembali dan membangun desa," katanya.

Kuota yang diberikan Untad, katanya, sebanyak 150 orang pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dengan tetap mengikuti prosedur seleksi jalur umum dan jalur khusus, sesuai ketentuan aturan berlaku di perguruan tinggi tersebut.

Sebab, kata dia, Untad tertarik terhadap sejumlah remaja KAT asal Parigi Moutong yang saat ini sedang menjalani studi di berbagai perguruan tinggi luar daerah seperti di Makassar, Sulawesi Selatan dan lainnya.

Menurutnya, pemerintah memiliki kewajiban memberikan perlindungan dari berbagai aspek terhadap masyarakat, salah satunya jaminan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu lewat beasiswa dan sebagainya.

"Sebagaimana amanat Undang-undang Dasar tahun 1954 bahwa kehadiran negara ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Berangkat dari amanat itu, kami kami mengakomodasi masyarakat KAT mendapat kesejahteraan pendidikan. Termasuk kesejahteraan dari aspek ekonomi, sosial dan kesehatan," demikian Samsurizal Tombolotutu.

Baca juga: Puluhan sekolah terpencil di Parigi Moutong perlu dukungan pusat

Baca juga: Parigi Moutong kirim tiga pelajar mengikuti kompetisi di Jakarta

Baca juga: Pemkab Parigi Moutong bantu pendidikan anak nelayan

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022