"Saya mengapresiasi PPJI di tengah pandemi (COVID-19) masih terus semangat menggerakkan perekonomian para anggotanya," ujar MenkopUKM Teten Masduki saat membuka PPJI Expo 2022 di Smesco Indonesia sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, sektor makanan dan minuman merupakan sektor andalan pertumbuhan ekonomi dan banyak menyerap tenaga kerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020 tenaga kerja yang diserap oleh sektor makanan dan minuman mencapai 3,75 persen atau hampir 5 juta penduduk Indonesia.
“Ini merupakan indikasi krusial peran sektor tata boga dalam perekonomian,” ungkap Teten Masduki.
Baca juga: Menkop dorong koperasi pangan dengan sistem pertanian terpadu
Pada kuartal I 2021 pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 2,45 persen dan pada kuartal II 2021 tumbuh 2,95 persen secara year on year (yoy) dan secara quarter to quarter (qoq) industri tumbuh 2,37 persen.
"Dari data BPS ini, artinya di tengah pandemi masih bisa tumbuh. Sangat luar biasa," kata Teten Masduki.
Sedangkan nilai ekspor makanan dan minuman mencapai 31,2 miliar dolar AS atau setara Rp 449,1 triliun pada 2020, naik 13,94 persen dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 27,4 miliar dolar AS atau Rp 394,4 triliun.
Teten Masduki mengharapkan PPJI dapat berperan sebagai agregator bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaa untuk melakukan ekspor mengingat PPJI memiliki sekitar tiga ribu anggota di seluruh Indonesia.
Saat ini,terdapat beberapa UKM yang telah melakukan agregasi ekspor bagi produk UMKM lainnya ke beberapa negara.
“Diharapkan PPJI juga menjadi agregator bagi anggotanya, bisa membawa anggota sampai menembus ke luar negeri,” sebut MenkopUKM Teten Masduki.
Baca juga: Teten Masduki: Industri kuliner berpotensi terus bertumbuh
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
