Perlombaan amat fantastik. Ini merupakan pengalaman yang indah. Saya amat gembira. Saya memikirkan kemenangan ini dalam 20 tahun.
Paris (ANTARA News/Reuters) - Cadel Evans menjadi atlet Australia pertama yang memenangi balap sepeda Tur Prancis, sedangkan pebalap dari Inggris Mark Cavendish memenangi tahapan akhir Minggu di kawasan Champs Elysees, untuk ketiga kalinya berurutan.

Evans yang berusia 34 tahun, juara Tur tertua sejak Perang Dunia II, memperlihatkan keperkasaannya dengan mematahkan dominasi juara tiga kali Alberto Contador yang belum terkalahkan sejak 2007.

Pebalap dari Luxembourg Andy Schleck berada di urutan kedua untuk ketiga kalinya berurutan, dengan beda waktu 1:34 di belakang Evans, yang menoreh gelar tur besar pertama kalinya.

"Terima kasih kepada siapa saja yang mendukung saya, rekan satu tim, saingan saya dan kepada semua pihak yang menyebabkan munculnya kemenangan menakjubkan ini," kata Evans, yang memenangi satu tahapan dalam lomba itu, setelah turun dari podium di Champs Elysees.

"Perlombaan amat fantastik. Ini merupakan pengalaman yang indah. Saya amat gembira. Saya memikirkan kemenangan ini dalam 20 tahun," katanya.

Frank Schleck di urutan ketiga, terpaut 2:30 ketika dua bersaudara itu naik podium Tur Prancis untuk pertama kalinya.

"Cadel pantas memenangi perlombaan ini. Urutan kedua dalam perlombaan Tur sebetulnya tidak ada apa-apanya, tetapi karena naik podium besama saudara saya, ini menjadi benar-benar mimpi keluarga yang jadi kenyataan. Orang tua kami tentu amat bangga," kata Andy Schleck.

Kemenangan Evans juga mematah dominasi pebalap Spanyol dalam lomba itu, setelah Alberto Contador (2007, 09, 10), Oscar Pereiro (2006) dan Carlos Sastre (2008) memenangi lima lomba berurutan.

Pebalap Australia mengenakan kaos kuning setelah pada lomba final Sabtu, Andy Schleck unggul 2:31, ketika dengan mudah mengatasi defisit waktu 57 detik.

Cavendish juga harus menunggu sampai akhir lomba untuk mendapatkan kaos hijau, karena pada klasifikasi poin menjelang lomba masih unggul 15 poin atas pebalap Spanyol Jose Roaquin Rojas.

Perlombaan pada tahapan terakhir itu diadakan secara tradisional dengan melakukan parade sebelum berlaga pada lintasan 95 km dari Creteil, untuk menghormati juara dunia dua kali Laurent Fignon, yang tewas tahun lalu karena penyakit kanker.

(SYS.A008)(A011)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011