Jakarta (ANTARA News) - Tiga produsen otomotif Jepang, yaitu Suzuki, Daihatsu, dan Toyota, akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor mobil mereka. Rencana ketiga produsen mobil Jepang itu diungkapkan Menperin Fahmi Idris saat peresmian pabrik sepeda motor Yamaha yang ke-2 di Karawang, Jawa Barat, Jumat, yang juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kami laporkan kepada Presiden akan ada peningkatan investasi. Suzuki, Daihatsu, dan Toyota akan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor," ujar Fahmi. Selain itu, kata dia, pihak produsen otomotif lainnya, Mitsubishi, juga akan menambah investasi 50 juta dolar AS yang disampaikan mereka ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla berkunjung ke Jepang beberapa hari lalu. Sementara itu, Toyota menambah investasinya 180 juta dolar AS untuk meningkatkan produksi mobil di Indonesia. Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Deperin Budi Darmadi, menambahkan bahwa komitmen investasi ketiga produsen otomotif Jepang tersebut telah dilakukan sejak tahun lalu. Sebagai tindak lanjut dari komitmen tersebut, kata dia, Toyota menyatakan akan menambah investasinya 180 juta dolar AS yang akan direalisasikan dalam dua tahun ke depan untuk memperluas kapasitas. Ketiga produsen tersebut, kata dia, akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan serba guna (MPV) seperti Suzuki APV, Toyota Innova, dan Daihatsu Xenia serta Toyota Avanza yang menjadi proyek bersama Toyota dan Daihatsu di Indonesia. Selain ekspor CBU, lanjut dia, Daihatsu juga akan melakukan ekspor blok mesin (engine block). "Itu akan mematahkan mitos bahwa mesin mobil selalu buatan luar negeri," katanya. Daihatsu akan memproduksi blok mesin mobil khususnya MPV sebesar 400 ribu unit per tahun yang sekitar 250 ribu dipakai sendiri sedangkan sisanya akan diekspor. Pada bagian lain Menperin Fahmi Idris mengharapkan perluasan pabrik sepeda motor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing di Indonesia (YIMM) bisa memotivasi industri otomotif Jepang lainnya ke Indonesia. "Saya tetap berharap Yamaha Motor dan Mitsui Co Ltd Jepang dapat secara aktif mengajak sub kontraktornya di Jepang untuk melakukan investasi di Indonesia, terutama industri komponen yang belum dibuat di Indonesia," ujarnya. Dengan perluasan pabrik tersebut, Yamaha menjadikan Indonesia sebagai basis produksi terbesarnya dengan total kapasitas produksi sekitar 1,8 juta unit per tahun. Pabrik Yamaha ke dua yang merupakan investasi patungan Yamaha Motor dan Mitsui sebesar 70 juta dolar AS itu diberi nama PT Yamaha Motor Manufacturing West Java. Pabrik itu memiliki kapasitas sampai dengan 600 ribu unit per tahun dan menyerap tenaga kerja sekitar 2.000 orang.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006