Surabaya (ANTARA News) - Provinsi Jawa Timur (Jatim) siap menyebarkan satu juta unit peta wisata di sejumlah pasar pariwisata domestik maupun luar negeri karena diyakini dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan di wilayah tersebut.

"Untuk mewujudkan satu juta unit peta wisata, kami selaku pelaku industri pariwisata di Jatim sepakat dan komitmen bergandeng tangan dengan siapa pun baik pemerintah daerah maupun perusahaan besar sebagai sponsor," kata Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (Depari) Cabang Jatim, Yusak Anshori, ditemui dalam diskusi jurnalis dengan tema "Meningkatkan Kunjungan Wisatawan melalui Informasi Destinasi Wisata Jawa Timur", di Surabaya, Senin.

Menurut dia, realisasi satu juta unit peta wisata yang rencananya berisi agenda pariwisata di Jatim tersebut merupakan wujud kreativitas pelaku usaha di bidang tersebut.

"Apalagi, selama ini seluruh wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara sangat membutuhkan informasi terbaru tentang segala objek wisata di Jatim," ujarnya.

Menyikapi usulan Depari Jatim, Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Jatim, Ahmad Soleh, membenarkan, keberadaan satu juta unit peta wisata tentang berbagai info gerak-gerik pariwisata di provinsi ini dapat menarik minat wisatawan domestik maupun luar negeri untuk lebih mengenal Jatim.

"Di sisi lain, selama ini data terbaru tentang objek wisata, kegiatan pariwisata, tata letak hotel, dan restoran di Jatim jarang ada yang meng-`update` secara optimal," katanya.

Untuk segera merealisasi harapan tersebut, ia berharap, Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim segera bertindak cepat sebelum usulan itu ditiru oleh daerah lain.

"Bahkan, ada baiknya langsung menganggarkan dana khusus untuk menghadirkan satu juta peta wisata," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kerja Sama Disbudpar Jatim, Susariningsih, mengurai, usulan pengadaan satu juta unit peta wisata tersebut sangat bagus untuk direalisasi saat ini. Akan tetapi, kini terkendala oleh sulitnya pelaku industri pariwisata di Jatim menetapkan jadwal agenda wisata mereka.

"Misalnya, kegiatan karnaval di suatu kabupaten sudah ditetapkan pada tanggal tertentu tetapi saat hari - H sejumlah wisatawan yang akan datang ke sana batal mengunjungi wilayah itu karena adanya perubahan jadwal sewaktu-waktu," katanya.

Padahal, lanjut dia, keberadaan satu juta unit peta wisata tersebut sangat potensial menarik dan menjadi media promosi bagi wisatawan domestik maupun asing yang belum mengenal Jatim secara lebih dekat menyusul wilayah ini memiliki sekitar 761 objek wisata.

"Ke depan, kami siap melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melancarkan usulan itu dan membahas besaran anggaran dana yang bisa disalurkan sehingga jumlah wisatawan yang datang ke Jatim semakin meningkat," katanya.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011