Jakarta (ANTARA News) - Lebih dari 500 warga negara Indonesia akan segera pergi ke Belanda untuk menuntut ilmu di negeri itu, demikian siaran pers Kedutaan Besar Belanda di Indonesia, Senin.

Sabtu pekan lalu di Erasmus Huis, Jakarta, para mahasiswa Indonesia yang akan studi di Belanda ini dilepas oleh Duta Besar Kerajaan Belanda Tjeerd F. de Zwaan, Direktur Eropa Barat Kementerian Luar Negeri Indonesia Dewa Made Juniarta Sastrawan dan Direktur Nuffic Neso Indonesia, Marrik Bellen.

"Melalui jalur pendidikan, saya optimis hubungan bilateral antara kedua negara akan semakin meningkat," kata Tjeerd F. de Zwaan.

De Zwaab menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh calon mahasiswa yang memilih studi di Belanda, salah satu negara dengan kualitas pendidikan yang diakui terbaik di dunia.

Para mahasiswa ini adalah penerima beasiswa Belanda, (StuNed, Netherlands Fellowship Programme, NFP dan Huygens Scholarship Programme) dan penerima beasiswa Menkominfo, Dikti, SPIRIT, Ford Foundation dan Erasmus Mundus.

Data Nuffic Neso Indonesia menunjukkan, sebagian besar calon mahasiswa (65%) akan mengikuti program S2, sedangkan 28 persen lainnya mengikuti program S1.

Nuffic Neso Indonesia juga mengumumkan daftar penerima beasiswa StuNed, yaitu 127 profesional muda dari berbagai propinsi di seluruh Indonesia, program beasiswa dalam rangka kerjasama pemerintah Belanda dan Indonesia yang menitikberatkan pada peningkatan kapasitas institusi di sektor-sektor pembangunan.

Brifing prapelapasan ini untuk membekali calon mahasiswa Indonesia di Belanda ini serta menjadi ajang berbagi pengalaman dari para alumni mengenai tinggal dan studi di Belanda. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011