IHSG BEI ditutup naik 45,68 poin atau 1,12 persen ke posisi 4.132,78. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga naik 9,95 poin atau 1,38 persen ke posisi 731,04 poin.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito, ketika ditemui di Jakarta mengatakan bahwa indeks BEI terus bergerak naik seiring dengan fundamental pasar investasi di Indonesia yang positif.
Positifnya pasar investasi di dalam negeri itu, kata dia, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang juga terus mencatatkan pertumbuhan sejak krisis 2008 lalu akibat krisis global.
"Ekonomi kita terus tumbuh sejak krisis di 2008, pertumbuhan itu berdampak positif di pasar modal sehingga pertumbuhan kita melebihi negara tetangga," kata dia.
Ia menyatakan, pada Januari lalu, cukup banyak pelaku pasar asing yang keluar dari pasar modal sehinga indeks BEI sempat tertekan hingga delapan persen saat itu, namun seiring fundamental ekonomi dalam negeri yang positif mendorong pelaku pasar asing kembali masuk ke Indonesia untuk berinvestasi.
Kondisi global yang kurang kondusif dipicu dari negara-negara Eropa dan AS, dinilainya, akan membuat pelaku pasar masuk ke dalam negera yang mempunyai fundamental bagus salah satunya Indonesia.
"Januari lalu indeks kita turun delapan persen, namun belakangan arahnya positif lagi karena orang lebih suka menempatkan dana investasinya pada negara-negara yang terbukti positif, dengan demikian fundamental ekonomi kita menunjukkan positif," ujarnya.
Sementara itu, ia mengemukakan, frekuensi transaksi perdagangan saham tercatat sebanyak 191.581 kali, dengan volume perdagangan mencapai 8,822 miliar lembar saham senilai Rp5,655 triliun.
Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, sebanyak 161 meningkat, 86 saham tertekan, dan 91 saham tidak bergerak harganya.
Di bursa regional diantaranya, Indeks Hang Seng menguat 278,79 poin (1,25 persen) ke level 22.572,08, Indeks Nikkei-225 naik 47,71 poin (0,47 persen) ke level 10.097,72, dan Indeks Straits Times menguat 10,29 poin (0,32 persen) ke level 3.181,84.
(T.KR-ZMF/B012)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
