Lima tahun ini masyarakat Kota Bengkulu diresahkan dengan isu pencemaran DAS tersebut karena ribuan warga mengkonsumsi air tersebut sebagai kebutuhan sehari-hari yang dijual lewat PDAM.
Bengkulu (ANTARA News) - Jika tidak ada halangan 1 Agustus 2011 Menteri Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta akan datang langsung ke daerah aliran sungai (DAS) Bengkulu untuk mengecek kebenaran laporan pencemaran dari Pemprov Bengkulu.

"Tanggal 1 Agustus nanti kami mengambil sampel yang kedua kalinya di DAS tersebut, pengambilan dilakukan di kawasan tambang dan pengolaan karet dan minyak sawit, bersama Menteri Lingkungan Hidup," ujar Kabid Pengendalian Kerusakan, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bengkulu, Norman Zamali, di Universitas Bengkulu, Selasa.

Menurutnya, pengecekkan tersebut berdasarkan laporan Pemprov ke kementerian lingkungan hidup.

DAS Bengkulu terletak di dua kabupaten, hulu sungai berada di Kabupaten Bengkulu Tengah, dan hilir terletak di Kota Bengkulu, bermuara ke laut.

Lima tahun ini masyarakat Kota Bengkulu diresahkan dengan isu pencemaran DAS tersebut karena ribuan warga mengkonsumsi air tersebut sebagai kebutuhan sehari-hari yang dijual lewat PDAM.

Isu pencemaran DAS Bengkulu yang diusung LSM, mahasiswa, dan beberapa akademisi ini terbukti ketika Juni 2011 BLH Provinsi melakukan pengambilan sampel air DAS itu.

Hasil penelitian air diumumkan BLH Juni, yang berisikan bahwa DAS Bengkulu positif tercemar logam, dan tidak layak untuk konsumsi masyarakat.

BLH, LSM, dan mahasiswa menduga pencemaran tersebut disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya aktivitas masyarakat di hulu hingga hilir, aktivitas perkebunan liar, ilegal logging, pertambangan batubara, pengolahan minyak kelapa sawit, dan pabrik karet.

Hingga saat ini belum ada tindakan tegas dari aparat setempat untuk menindaklanjuti hasil penelitian BLH provinsi sementara, PDAM terus menjadikan air DAS Bengkulu sebagai bahan baku utama.

(ANT-291)(Y008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011