Jakarta (ANTARA News) - Film "Negeri 5 Menara" yang ceritanya diambil dari novel laris karya Ahmad Fuadi akan memulai pengambilan gambar (syting) awal Agustus nanti di Pondok Medern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

"Kemudian syuting tahap dua akan dilaksanakan di kota Bandung setelah Lebaran. Berikutnya akan diambil di Bukittinggi dan Danau Maninjau, Sumatera Barat. Kemudian yang terakhir akan diambil langsung di kota London, Inggris," kata sutradara film itu Affandi Abdul Rachman dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

Setelah syuting berakhir pada akhir September 2011, "Negeri 5 Menara" dijadwalkan akan ditayangkan oleh Million Pictures pada bulan Februari 2012.

Para pemainnya dipilih bintang-bintang yang masih muda seperti Doni Alamsyah, Andhika Pratama, David Chalik, Inez Tagor, Mario Irwinsyah hingga pendatang baru seperti Eriska Rein dan Merayni Fauziah.

Sementara aktor kawakan Ikang Fauzi akan memerankan Kiai Rais, pimpinan Pondok Madani, dimana Alif, sang tokoh utama, menimba ilmu.

Pemeran Sahibul Menara (enam sahabat karib dalam novel Negeri 5 Menara) dibintangi 6 anak hasil  "casting dan open casting" selama 3 bulan di Jakarta dan kota lain seperti Depok, Padang, Medan, Bandung, Surabaya dan Makassar.

Mereka adalah Gazza Zubizzaretha sebagai Alif (pemeran utama), Ernest Samudera sebagai Said, Billy Sandi sebagai Baso, Rizki Ramdani sebagai Atang, Aris Adnanda Putra sebagai Dulmadjid dan Jiofani Lubis sebagai Raja.

Setelah workshop dan pelatihan intensif selama lebih dari sebulan, mereka diharapkan dapat menjadi personifikasi yang tepat dari penggambaran di novel, ujarnya.

Affandi berharap penonton bisa merasakan aura `petualangan` dalam film ini karena Negeri 5 Menara adalah sebuah petualangan seorang anak bangsa yang berlatar belakang sangat sederhana, namun karena keteguhan dan kerja keras, ia bisa sukses bukan saja di negeri sendiri, namun di tingkat dunia.

"Semoga dengan persiapan yang cukup, kami bisa memastikan kalau film Negeri 5 Menara bisa mencapai ekspektasi kualitas dari para penonton. Penonton film Indonesia mulai picky (pemilih -red), jadi kita harus pintar-pintar menciptakan sebuah film yang segar, memiliki cerita yang kuat, modern dan menghibur," kata Salman Aristo, penulis skenario.

Sedangkan penulis novel "Negeri 5 Menara" Ahmad Fuadi mengaku sangat antusias dan tidak sabar menunggu bagaimana film ini akan menggambarkan novel karyanya.

"Niat awal saya menulis adalah untuk bisa berbagi semangat dan inspirasi melalui cerita trilogi Negeri 5 Menara. Semoga dengan adanya film ini, inspirasi ini semakin menyebar luas dan bisa dinikmati lebih banyak orang. Dan mantera `man jadda wajada` (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) yang menjadi spirit novel saya, bisa diletupkan di setiap adegan dan alur cerita film ini," katanya.

Saat ini penjualan buku Negeri 5 Menara masuk ke dalam rekor penjualan buku terbanyak Gramedia yang pernah diraih selama 37 tahun, yaitu dalam jangka waktu kurang dari 2 tahun, telah dicetak sebanyak 12 kali dengan oplah lebih dari 200.000 eksemplar.

(D009/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011