Kupang (ANTARA News) - Dua blok asrama Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat yang berada di Kelurahan Naikoten, Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis terbakar setelah sebuah kompor yang tengah digunakan meledak.

"Sumber api berasal dari salah satu rumah anggota TNI yang kompornya meledak saat sedang memasak, akibatnya dua blok asrama hangus terbakar," kata Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 161 Wirasakti Kupang, Letkol Yuniarsa, saat ditemui di lokasi kejadian.

Kerugian akibat terbakarnya dua blok asrama itu diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Dan tidak ada korban jiwa.

"Keluarga dan anggota TNI yang kena musibah untuk sementara ditampung di gedung aula sambil menunggu perbaikan asrama," katanya.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 07.00 pagi itu mengagetkan anggota TNI dan masyarakat sekitar.

Anggota TNI AD yang menyiapkan diri untuk mengikuti upacara dengan sigap mengambil langkah untuk memadamkan kobaran api yang merambat dengan cepat.

Sejumlah anggota TNI bersama dengan warga sekitar membantu memadamkan api dengan air sebisanya.

Dalam waktu tidak lebih dari satu jam api berhasil dipadamkan setelah dua mobil pemadam kebakaran datang membantu.

Seorang saksi mata, Oce Pah, menjelaskan bahwa sumber api berasal dari rumah seorang anggota TNI.

"Tiba-tiba saya mendengar bunyi ledakan dari rumah tetangga dan dalam waktu singkat api menyala besar dan melahap asrama," kata Oce Pah.

Menurut Oce bunyi tersebut berasal dari kompor yang meledak. "Ada ibu yang sedang memasak di dapur, tiba-tiba sumbu kompor terbakar dan meledak," ujarnya.

Berkat kesigapan warga dan petugas pemadam kebakaran, api tidak sampai merembet ke blok lain dan sejumlah barang berharga bisa diselamatkan.

"Barang-barang tersebut dievakuasi ke aula TNI AD yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kebakaran," katanya.

Dua blok asrama yang hanggus dilahap si jago merah hingga kini masih dipasang garis polisi untuk memudahkan identifikasi dari pihak Kepolisian Resort Kota Kupang.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011