Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah, Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja, dan Juru Bicara KPK Johan Budi gagal untuk lolos dari seleksi makalah tertulis ke tahap selanjutnya dalam proses seleksi pimpinan KPK periode 2011-2015.

"Banyak calon yang bagus, tetapi kita tentu saja tidak bisa menerima semuanya," kata Menteri Hukum dan HAM yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK, Patrialis Akbar, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pansel melakukan penilaian secara keseluruhan dan khusus untuk tes makalah, proses penilaian dilakukan secara anonim agar lebih objektif.

Menkum HAM memaparkan, penilaian tes makalah dilakukan oleh tim pengkaji eksternal yang terdiri atas beragam unsur mulai dari akademisi hingga praktisi.

Namun, penilaian tidak hanya berdasarkan isi makalah tetapi juga dengan memperhatikan rekam jejak calon serta masukan dari masyarakat.

Hasilnya, terdapat 17 orang yang dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya, antara lain Penasihat KPK Abdullah Hehamahua, advokat senior Bambang Widjojanto, dan Ketua Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Hussein.

Para peserta yang lolos akan mengikuti tahapan "profile assessment" yang rencananya akan dilakukan di kantor Kemenkum HAM, 2 Agustus.

Sebelumnya, sebanyak 142 orang telah dinyatakan lolos untuk mengikuti tes tulis makalah yang telah dilakukan di Kemenkum HAM pada Senin (25/7) lalu.

Ketika itu, Patrialis mengatakan, para calon pimpinan KPK yang pada Senin ini sedang mengikuti tes tulis makalah, dipastikan akan diperiksa secara menyeluruh hingga mengerucut kepada delapan nama.

"Bagi mereka yang lulus kita langsung `tracking` dan mencari informasi," katanya.

Menurut Patrialis, upaya pencarian informasi itu akan dilakukan antara lain ke institusi tempat sang calon bekerja hingga kepada anggota keluarganya di tempat tinggal masing-masing.

Selain itu, masih menurut dia, pihak Tim Pansel KPK juga akan melakukan pencarian informasi dari berbagai pemberitaan yang terdapat di media massa.(*)
(T.M040/H-KWR)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011