Mataram (ANTARA) - Sastrawan asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Ilda Karwayu, Rabu (9/2) malam, meluncurkan buku kumpulan puisi berjudul "Binatang Kesepian Dalam Tubuhmu.

Bertempat di "Halaman Belakang LKBN Antara NTB" dalam acara yang digagas Komunitas Akar Pohon, dia menceritakan seputar karya puisinya tersebut.

Ilda karwayu menjelaskan empat puisi dalam buku tersebut berbait "Ketika harus bangun pagi, yang kulakukan saat sendiri, yang kulakukan saat sendiri, dan binatang kesepian dalam tubuhmu".

Bait puisinya dan kutipannya tersebut sedikit banyak menggambarkan kisah-kisah apa yang akan didapatkan selama ini.

Baca juga: Buku "Bedil Penebusan" diluncurkan di halaman belakang ANTARA NTB

"Empat kisah itu dijadikan sebagai inspirasi terhadap pembaca," katanya.

Ia menyebutkan karya tersebut pengalaman yang pernah dialaminya beberapa tahun lalu sampai sekarang masih membekas. "Hingga mengubah persepsi saya," kata dia.

Salah satunya, kata dia, di dalam puisinya, "Binatang kesepian dalam tubuhmu bukan serigala, bagai anak unggas menetas dari telur, bunga telang merambat keluar tubuh, berapa lama lagi air liurmu ampuh merekatkan tubuh yang telah retak?.

Tiada yang sanggup membuka-buka catatan takdir. Pun malaikat tampak pura-pura sibuk kehilangan pena".

Baiq Ilda Karwayu merupakan salah satu penyair muda asal Terong Tawah, Lombok Barat yang layak diikuti perjalananya hidupnya.

Baca juga: Antara NTB-"Tangan Berbagi" sumbang buku anak-anak korban banjir

Baru-baru ini, dirinya mewakili NTB dalam ajang Makassar International Writers Festival (MIWF) 2019.

Perhelatan literasi terbesar se-Indonesia Timur yang digelar 26-29 Juni 2019 di Benteng Rotterdam, Makassar.

Gadis ini bersama puluhan penulis lain perwakilan daerah lain membagikan pengalaman dan cerita tentang karya mereka.

Baiq Ilda Karwayu. Ia anak seorang tentara. Saat masih duduk di bangku SMP, ayahnya meninggal dunia. Ilda, sapaan akrabnya, harus menjalani hidup tanpa ayah.

Baca juga: NTB segera luncurkan buku khutbah Jumat "kebencanaan dalam Islam"
 

Pewarta: Riza Fahriza*mahasiswa IAIH Lotim
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022