Afrika tidak memiliki tenaga kesehatan yang memadai untuk melakukan vaksinasi kepada warga karena banyak tenaga kesehatan yang justru bermigrasi ke Eropa untuk melakukan tugas tersebut di sana
Jakarta (ANTARA) - Afrika tidak hanya menghadapi persoalan ketersediaan vaksin COVID-19 tetapi juga masalah pendistribusian hingga kekurangan tenaga kesehatan untuk menghadapi pandemi. 

Perwakilan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi untuk Afrika Vera Songwe dalam Inception Conference T20 Indonesia bertajuk "Mewujudkan Pemulihan Inklusif dari Pandemi COVID-19" secara virtual yang diikuti dari Jakarta, Rabu malam (9/2), mengatakan permasalahan yang juga dihadapi Afrika ialah terkait vaksinasi.

Karena meskipun berhasil mendapatkan vaksin, nyatanya pendistribusian pada warga menjadi permasalahan, ujar dia. 

"Afrika tidak memiliki tenaga kesehatan yang memadai untuk melakukan vaksinasi kepada warga karena banyak tenaga kesehatan yang justru bermigrasi ke Eropa untuk melakukan tugas tersebut di sana," katanya.

Tidak hanya itu, COVID-19 di Afrika bukanlah satu-satunya penyakit yang menjadi perhatian. Sebab ada penyakit lain yang juga berbahaya, seperti malaria yang banyak menyerang kelompok anak-anak.

"Jadi tidak hanya COVID-19 yang menjadi perhatian kami, tapi juga empat penyakit terbanyak menyerang warga Afrika," katanya.

Menurut Songwe, keterbatasan akses terhadap teknologi komunikasi dan informasi juga menjadi kendala tambahan bagi negara-negara di Afrika dalam memerangi pandemi COVID-19.

Ia mengatakan sudah seharusnya dipersiapkan fasilitas berskala global untuk menangani pandemi. Kehadiran fasilitas tersebut akan sangat berarti bagi Afrika.

"Saat ini yang dihadapi memang pandemi, tapi ke depan, bisa saja masalah-masalah lain yang muncul, seperti konflik keamanan siber, terorisme, dan lainnya. Dengan hadirnya fasilitas global tersebut, setidaknya semua bisa saling bertukar ide untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi," ujar dia.

Inception Conference T20 Indonesia menjadi pertemuan pembukaan kelompok think tank dan lembaga penelitian yang akan membantu memberikan panduan inovasi kebijakan selama Presidensi G20 Indonesia yang memprioritaskan isu perubahan iklim hingga transisi digital, dari kohesi sosial hingga stabilitas pertumbuhan dan keuangan.

Sementara itu, Presidensi G20 Indonesia 2022 fokus ingin mengangkat tiga isu antara lain reformasi arsitektur kesehatan global, transisi energi dan transformasi digital untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. 

Baca juga: Menkes sampaikan transformasi kesehatan Indonesia ke forum G20
Baca juga: Indonesia dorong tiga program utama arsitektur kesehatan global
 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022