Jakarta (ANTARA News) - Sinyal kuat kongres AS yang menyetujui kenaikan utang Amerika Serikat mendorong pelaku pasar membeli rupiah dalam jumlah besar sehingga menguat mendekati angka Rp8.450 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 30 poin menjadi Rp8.468 per dolar AS dari sebelumnya Rp8.498.

Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga mengatakan, kenaikan rupiah yang terlalu cepat kurang menguntungkan eksportir. "Jadi kenaikan rupiah itu kemungkinan tidak akan berlangsung lama."

Menurut dia, rupiah dinilai stabil apabila berada pada Rp8.500 per dolar, karena pada posisi itu baik eksportir maupun importir bisa berusaha dengan baik.

"Kami memperkirakan pergerakan rupiah akan kembali pada posisi sebelumnya Rp8.500 per dolar AS," ucapnya.(*)

H-CS/S004

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011