Jakarta (ANTARA News) - Intel memperkirakan uji coba Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMax) baru bisa terlaksana pada semester II tahun ini setelah keluarnya ijin frekuensi oleh Depkominfo yang juga baru diperkirakan paling cepat pertengahan tahun ini. "Ijin frekuensi belum ada untuk WiMax. Ijin baru akan keluar semester II," kata Country Manager Intel Indonesia Corporation Budi Wahyu Jati pada acara Intel Media Gathering di Denpasar akhir pekan ini. WiMax memungkinkan koneksi nirkabel yang lebih jauh dari teknologi internet nirkabel seperti WiFi. Wimax diklaim mampu menghasilkan koneksi linier hingga 50 kilometer. Kemampuan mengalirkan data pada jaringan ini juga disebut-sebut lebih besar. Secara teori WiMax bisa mengalirkan data hingga 70 megabit per detik. Menurut Budi, pemerintah saat ini masih sibuk dengan pelaksanaan tender untuk teknologi seluler generasi ketiga (3G) yang pengumuman pemenangnya diperkirakan awal Februari. Jika masalah 3G ini telah selesai, lanjutnya, pihaknya optimis pemerintah segera bisa mengeluarkan ijin alokasi frekuensi untuk WiMax. Frekuensi ideal untuk uji coba Wimax adalah 2,3 GHz, 2,5 GHz, 3,3 GHz, 3,4 GHz, 3,5 GHz dan 3,8 GHz. Intel Corporation telah melakukan uji coba teknologi tersebut di beberapa negara sejak September tahun lalu. Sementara untuk di kawasan Asean, beberapa negara yang sedang melakukan ujicoba adalah Malaysia dan Filipina. Namun bagaimana hasil dari ujicoba tersebut, Budi belum bisa memberi keterangan karena pelaksanaannya masih sangat baru dan diperkirakan hambatan serta evaluasi secara menyeluruh baru diperoleh setelah enam bulan ujicoba. Mengenai lokasi ujicoba di tanah air, Budi juga masih enggan menyebutkannya. Sebenarnya jaringan WiMax versi awal atau disebut Pre WiMax telah disumbangkan Intel setahun lalu dan dipasang di Aceh. Dari tiga buah pemancar yang dipakai, saat ini jaringan Pre WiMax di Aceh dipakai oleh 50 institusi dan mencakup luas 2.000 meter persegi. Dalam kesempatan yang sama, Budi juga menjelaskan perubahan visi dan misi perusahaan yang sebelumnya hanya fokus ke prosesor mulai tahun ini akan melangkah ke platform. Upaya ini juga dibarengi dengan perubahan logo Intel menjadi "Intel, Leap a Head". Pilihan ke platform ini, menurut Budi, semata-mata hanya untuk memberikan manfaat terbaik kepada para pelanggan Intel.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006