Makassar (ANTARA) - Menyusul adanya guru dan siswa sebanyak delapan orang dari SMP Negeri 8 Makassar yang terpapar COVID-19, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar mengusulkan agar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dihentikan sementara.

"Hal ini karena pertimbangan kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan dan sudah ada sekolah (SMP Negeri 8 Makassar) yang PTM ditutup sementara," kata Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin SH MKes di Makasssar, Kamis.

Apalagi, COVID-19 varian baru yakni Omicron disinyalir sudah masuk, jadi sebaiknya pembelajaran dikembalikan ke sistem daring.

Menurut Wachyudi, dengan menimbang dan memperhatikan panduan dari WHO, termasuk publikasi ilmiah, publikasi di media massa, dan data COVID-19 di Indonesia yang cenderung terus meningkat, maka pembelajaran melalui sistem jarak jauh (PJJ) alias daring sangat lebih aman.

Baca juga: Tiga hari terpapar COVID-19, Wali Kota Makassar jalani CT Scan

Baca juga: SMPN 8 hentikan PTM menyusul guru dan siswa terpapar COVID-19


“Maka pilihan yang lebih aman adalah anak belajar dari rumah, apalagi ada COVID-19 dengan varian baru Omicron,” ujarnya.

Selain itu, orang tua harus memperhatikan kebutuhan anak, khususnya mendorong vaksinasi di seluruh tingkatan umur.

Wachyudi mengatakan sosialisasi tentang ciri atau gejala paparan COVID-19 bagi anak (siswa) dan guru sekolah tak kalah pentingnya. Tujuannya, agar dapat segera mengantisipasi dan tidak menyebarkan ke yang lain.

"Juga perlu mengevaluasi Prokes PTM saat ini sudah efektif diterapkan atau belum. Selanjutnya, pendidikan disiplin hidup bersih sehat, penerapan protokol kesehatan dari rumah hingga ke sekolah diperketat," ucapnya.*

Baca juga: Wali Kota Makassar kembali terserang COVID-19

Baca juga: Dinkes Makassar temukan belasan kasus suspek Omicron

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022