Menghentikan sementara proses PTM di SMP Negeri 8 Makassar
Makassar (ANTARA) - SMP Negeri 8 Makassar menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) menyusul delapan orang guru dan siswa terpapar COVID-19.

"SMPN 8 tidak ada PTM dulu, karena salah satu gurunya mendapat konfirmasi dari RS jika terpapar COVID-19," kata Kadis Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin di Makasar, Kamis.

Dia mengatakan, penyebaran virus Corona di sekolah itu berawal dari seorang guru terpapar COVID-19 namun tetap masuk mengajar di sekolah.

Pada saat itu, guru itu ke sekolah melaksanakan tugas untuk mengajar di dua kelas. Tak lama berselang ia mendapat telepon dari RS bahwa operasinya ditunda, karena terkonfirmasi positif COVID-19.

Menindaklanjuti hal itu, lanjut Muhyiddin, pihak sekolah bersangkutan langsung melakukan tracking. Hasilnya ditemukan masing-masing empat orang guru dan siswa terkonfirmasi positif COVID-19.

"Kami tidak mau mengambil risiko, sehingga langsung menghentikan sementara proses PTM di SMP Negeri 8 Makassar," katanya.

Dia mengatakan, penutupan PTM di sekolah dilakukan selama sepekan sambil melakukan tes usap personel di sekolah yang diduga kontak langsung dengan guru atau siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Meski menghentikan proses pembelajaran tatap muka selama sepekan, Muhyiddin memastikan proses belajar mengajar siswa tetap berlanjut.

"Jadi untuk sementara, proses belajar kembali dilakukan secara daring untuk siswa, sedang guru tetap masuk sekolah dan mengajar secara daring," jelasnya.

Baca juga: IDI minta pembukaan sekolah dipertimbangkan meski guru telah divaksin

Baca juga: Satgas COVID-19 Makassar belum berikan sinyal pembelajaran tatap muka

Baca juga: IDI Makassar dukung anjuran IDAI, pembukaan sekolah tunggu vaksin

 
Ilustrasi pembelajaran tatap muka di sekolah pada masa pandemi COIVD-19. Antara / Suriani Mappong

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022