Jakarta (ANTARA) -
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyampaikan bahwa laju penularan COVID-19 di Jakarta Pusat menempati posisi tertinggi se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

 
 
"Per 6 Februari 2022, Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan laju penularan tertinggi, disusul Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok dan Jakarta Barat," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

 
 
Ia mengemukakan laju penularan itu terlihat dari insiden kumulatif atau proporsi kasus baru per 10.000 penduduk dalam satu pekan.

 
 
"Tertinggi Jakarta Pusat 90 kasus per 10.000 penduduk. Terendah Kabupaten Bogor 11 kasus per 10.000 penduduk," ujarnya.

 
 
Menurutnya, penularan COVID-19 di wilayah aglomerasi perlu menjadi perhatian bersama agar penularan pada daerah-daerah tersebut dapat ditekan, khususnya yang disumbangkan oleh kluster perkantoran, baik kantor pemerintahan maupun swasta.

 
 
"Jika di minggu depan masih menjadi penyumbang kasus dalam wilayah aglomerasi, maka pimpinan kantor telah gagal dalam kontribusinya untuk menurunkan dan mencegah kasus di wilayah tersebut," tuturnya.

 
 
Ia mengatakan masyarakat yang rutin melakukan perjalanan, termasuk karena tuntutan pekerjaan dan tertular, dapat berpotensi menularkan pada orang dalam satu rumahnya dan berpotensi pula memunculkan klaster keluarga.

 
 
"Untuk itu mari kita bersama kendalikan kasus, mulai dari unit yang paling kecil, seperti kantor dan keluarga," katanya.

 
 
Ia menyampaikan, salah satu strategi kunci pengendalian kasus adalah pengendalian mobilitas agar kasus pada daerah hotspot tidak meluas ke wilayah lain yang kasusnya belum tinggi.

 
 
"Sebab sedikit saja lolosnya orang positif dari daerah hotspot dapat berkontribusi atas naiknya kasus di daerah lain," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022