Jakarta (ANTARA) - PT Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta (Perseroda) dan TNI Angkatan Darat melalui Komando Daerah Militer Jakarta Raya (Kodam Jaya) menyepakati kerja sama tentang pemberian bantuan pengamanan dan pertukaran informasi keamanan.

Perjanjian kerja sama dengan durasi tiga tahun ini, ditandatangani oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar dan Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen Untung Budiharto di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Baca juga: MRT bongkar JPO Glodok mulai Jumat malam dampak pembangunan stasiun

"Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi antara MRT Jakarta dan TNI untuk menghadirkan layanan yang aman bagi masyarakat di Jakarta. Sejak 2019, kerja sama pengamanan telah dilakukan oleh kedua belah pihak dan sekarang diperkuat dengan aspek pertukaran informasi keamanan," ujar William dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Kerja sama dan kolaborasi ini diharapkan oleh PT MRT, dapat semakin memberikan rasa aman bagi pelanggan MRT Jakarta khususnya keamanan di area stasiun dan kereta.

"Selain itu untuk penebalan keamanan pada area seperti depo, gardu induk (RSS), dan titik-titik pembangunan fase 2 yang sedang berlangsung saat ini, yaitu di area Jalan Thamrin hingga Kota Tua, terutama yang nantinya akan melewati area ring 1," tuturnya.

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto menyebutkan bahwa penandatanganan ini dilandasi semangat kolaborasi karena MRT merupakan objek vital nasional dan kebanggaan masyarakat bersama, serta dan simbol kemajuan kota.

Baca juga: Dishub DKI rekayasa lalu lintas selama konstruksi MRT Glodok-Kota

"Oleh karena itu, melalui perjanjian ini, merupakan tugas kita bersama untuk menjaga. Terima kasih kami sampaikan atas kesempatan yang diberikan kepada Kodam untuk bersama-sama menjaga Jakarta agar lebih aman dan sejahtera," ujar Untung.

Untung juga berharap kesepakatan pertukaran informasi terkait keamanan tersebut akan membantu strategi pengamanan seiring dengan berkembangnya zaman dan perubahan di masyarakat.

Saat ini, terdapat sekitar 300 unit kamera pengawas (CCTV) di seluruh area stasiun, kereta, dan depo, serta diawasi selama 24 jam oleh petugas "Security Command Center".

Sekitar 700 personel bersiaga di depo, kereta, stasiun, dan area luar stasiun sepanjang jalur Lebak Bulus—Bundaran HI.

Baca juga: MRT rekayasa lalin saat pindahkan bagian bawah Tugu Jam Thamrin

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022