Manado (ANTARA News) - Pertamina Manado mengatakan akan menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar untuk Manado dan Sulawesi Utara (Sulut) sebanyak lima persen dari jatah yang ditetapkan sebelumnya.

"Kami akan menambah suplai premium ke Sulut dari sebelumnya 253780 kl setiap hari menjadi 266469 kl dan untuk Manado dari 101976 kl pertahun menjadi 107074,8 kl pertahun, solar yang biasanya 288 KL per hari akan 312 KL per hari," kata Manejer Penjualan area penyaluran Pertamina Sulut dan Gorontalo, Irwansyah, dalam dengar pendapat dengan komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manado, di Manado, Senin (1/8).

Irwansyah mengatakan mereka akan mereka akan menambah kuota ini berdasarkan koridor yang ditetapkan supaya bisa mengatasi masalah kelangkaan yang selama ini terjadi dan menyebabkan keresahan di masyarakat.

Diakui Irwansyah kelangkaan yang terjadi selama ini dan antrean panjang yang terjadi di sejumlah SPBU disebabkan oleh masyarakat sendiri yang panik dan melakukan pembelian dalam jumlah besar-besaran.

Padahal, masih kata Irwansyah, mereka sudah melakukan distribusi BBM secara berlebihan di Manado, namun karena adanya wacana-wacana mengenai pembatasan maka terjadilah kepanikan di masyarakat.

Namun para wakil rakyat dari Komisi B mengatakan apa yang disampaikan oleh Pertamina itu adalah dalih yang disampaikan untuk menutupi kebenaran bahkan hanya akal-akalan semata, untuk membenarkan diri mereka yang telah menyebabkan terjadinya masalah seperti sekarang.

"Kekosongan dan kelangkaan hingga antrean panjang yang terjadi di Manado karena kepanikan masyarakat itu tidak bisa dijadikan sebagai alasan, karena apa yang disampaikan itu bertentangan dengan temuan kami di lapangan," kata Sekretaris komisi B Hengki Kawalo.

Sebab dalam inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah SPBU yang ada di Manado memang didapati ada pemotongan jatah BBM yang diakui para pemilik dan pengawas dilakukan pertamina tanpa alasan yang jelas, sehingga mereka merasa apa yang disampaikan itu hanya alasan untuk membenarkan diri saja.

Pernyataan Kawalo ini juga didukung oleh anggota komisi B dari Partai Amanat Nasional Boby Daud, yang mengatakan semua masalah ini tak akan terjadi kalau sejak awal mereka tegas dalam menerapkan aturan dan tidak melakukan pembatasan, sebab itu hal ini harus dituntaskan agar tidak menyebabkan keresahan di masyarakat.

Karena itu ia mengatakan mereka akan membawa masalah ini ke tingkat pusat dimana mereka juga akan melakukan pertemuan dengan pertamina Makassar hingga pusat, supaya masalah BBM benar-benar bisa dituntaskan.

Sebelumnya pemerintah kota Manado juga sudah menyampaikan akan meminta penambahan jatah bbm ke pertamina pusat melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral dan Hiswana Migas, sebab masalah ini sudah dianggap meresahkan masyarakat kota.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011