Jakarta (ANTARA) - Polsek Tanjung Duren menyiapkan 200 dosis vaksin di gerai vaksin di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) untuk warga Jelambar,  Jakarta Barat, pada Jumat.

Gerai vaksin tersebut dibuka guna membantu pemerintah mempercepat vaksinasi di wilayah Jakarta Barat.

"Untuk di sini karena nakesnya cuma satu tim jadi untuk target 200 vaksin," kata Kapolsek Tanjung Duren Kompol Rosana Albertina Labobar saat ditemui di lokasi.

Pihaknya membuka gerai vaksin di wilayah yang berpredikat zona oranye tersebut lantaran sebelumnya beberapa warga di lokasi sempat terpapar COVID-19.

Karena kondisi tersebut, wilayah Jelambar sempat ditetapkan sebagai zona merah COVID-19. Dengan adanya gerai vaksin di lokasi tersebut, Rosana berharap kekebalan tubuh warga di wilayah Jelambar meningkat.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 dosis kedua di Jakbar baru capai 72,54 persen

Rosana melanjutkan, pihaknya tidak hanya membuka kesempatan vaksin untuk warga sekitar tapi juga bagi seluruh warga luar wilayah tersebut. "Kita untuk vaksin dosis satu, dua dan 'booster'. Vaksin untuk usia anak juga kita sediakan," kata dia.

Dia mengimbau kepada warga sekitar yang belum divaksin agar mengikuti program vaksinasi massal demi memperkecil angka penyebaran COVID-19.

Vaksinasi khususnya dosis dua di wilayah Jakarta Barat belum mencapai 80 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat (Jakbar) Yudi Dimyati mengatakan, capaian vaksinasi COVID-19 dosis kedua di Kota Jakarta Barat hingga saat ini baru mencapai 72,54 persen.

"Kami masih mengejar peningkatan capaian vaksinasi dengan membuka gerai vaksinasi massal di seluruh wilayah Jakarta Barat," kata Yudi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Gerai vaksinasi tahap ketiga dibuka di Mall Slipi Jaya

Menurut Yudi, dari delapan kecamatan di Jakarta Barat, capaian tertinggi di Kecamatan Taman Sari, yakni 80.143 orang dari target 90.339 orang. Sedangkan capaian terendah di Cengkareng, yakni 326.362 orang dari total 374.203 orang sasaran.

Yudi menjelaskan, jumlah warga yang telah divaksin sesuai dengan data Nomor Induk Penduduk (NIK) per kecamatan.

Menurut Yudi, ada beberapa alasan yang menyebabkan capaian vaksin dosis kedua belum 80 persen. Salah satunya, beberapa warga masih berada pada kondisi usai terpapar COVID-19 sehingga tidak bisa langsung menerima vaksin.

"Beberapa warga juga masih ada yang terinfeksi COVID-19 sehingga belum bisa menerima vaksin," kata dia.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022