Helsinki (ANTARA News) - Presiden Finlandia Tarja Halonen yang lebih dikenal dengan sebutan "Ibu bangsa" pada Ahad menang untuk kedua kalinya sebagai presiden yang akan memerintah selama enam tahun dengan mengalahkan calon dari Partai Konservative Sauli Niisniitoe dengan memperoleh dukungan suara 51,8 persen. Niinistoe telah mengakui kekalahannya sebelum pengumuman resmi dikeluarkan yang mencatat bahwa ia dikalahkan secara tipis. "Ibu telah menang dalaM pemilihan umum namun pria yang dikalahkannya secara tipis masih dapat berdiri disampingnya," kata Niinistoe setelah mencium tangan Halonen di studio televisi Helsinki dimana para calon bertemu dengan para penggemer dalam satu acara pertemuan. Sementara itu di luar studio para penduikung menyeru dan mengelu-elukan "tarja, Tarja," pada saat mereka menuang minuman sampanye merayakan kemenangan. Niinistoe, mantan menteri keuangan nampak kurang bahagia setelah hasil jajak pendapat pekan lalu yang memncatat hasil lebih dari 55 persen dukungan suara untuk Halonen. Namun beberapa hari sebelum pemungutan suara perkiraan dukungan suara Halonen menurun sehingga terjadi selisih dua persen dan persaingan menjadi 51 persen dengan 49 persen. Halonan adalah perempua presiden Finlandia yang pertama dan ia telah berhasil menggalang suara dari para wanita pemegang hak suara demikian dikatakan para pengamat politik. "Salah satu alasan keberhasilannya adalah menarik suara para wanita pemegang hak suara yang merupakan hal yang sangat penting," kata seorang pengamat politik Tuomo Martikainen kepada pers. "Enam tahun lalu, saya adalah wanita presiden pertama, tahun ini saya adalah wanita pertama yang terpilih kembali sebagai presiden ," kata Halonen sambil senyum setelah pengumuman kemenangannya disiarkan. "Saya pikir kaum wanita banyak memberikan andilnya bagi kemenangan saya ," katanya kepada pers pada saat ia meninggalkan studio televisi untuk merayakan kemenangannya bersama para pendukungnya di jalan-jalan. Halonen adalah contoh dari produk tradisi sosial demokratik masyarakat mapan Finlandia namun profilnya yang tidak konvensional telah membuat dirinya mampu berdiri ditengah-tengah kerumunan masyarakatnya. Ia sering dijuluki oleh surat kabat lokal sebagai "Presiden semua anak bangsa Finlandia dan "Ibu Bangsa" julukan yang merefleksikan ke popularitasannya dimana hampir semua orang dinegrinya dapat memanggilnya dengan penuh akrab "Tarja". Pada tahun 2004 popularitasnya meningkat hingga 94 persen suatu tingkat yang hampir mustahil (paling tinggi)dari seorang tokoh negri yang kemudian menempatkan diri pada posisi permanennya "70 persen" Wanita usia 62 itu telah diramalkan akan lolos diputaran pertama pada 15 Januari dengan kemenangan absolut namun pada akhirnya ia hanya mendapatklan dukungan suara sebesar 46,3 persen diputaran awal. Para pakar dan ahli politik Finlandia mengakui mereka salah memperkirakan kemenangan Halonen sementara itu jumlah dukungan yang diperoleh Niibistoe hanya mencapai 14,1 persen pada putaran pertama. Halonen,menyampaikan rasa hormatnya kepada saingan terberatnmya itu dan mengatakan bahwa Niinistoe telah melakukan kampanye dengan baik. "Kampanye tersebut kampanye terbaik yang pernah ada di Finlandia," kata Halonen lagi. Niisnistoe wakil presiden dari Bank Investasi Eropa (EIB) sempat mebahayakan posisi Halonen semasa kampanye dengan mengatakan "Finlandia memerlukan seorang yang mengerti betul mengenai globalisasi dan dapat mengembangkannya untuk menciptakan lapangan kerja dalam tatanan dunia yang berubah. Ia juga mengatakan Finlandia harus menentukan secepatnya apakah ingin bergabung dengan NATO atau tidak, sementara Halonen mengatakan hal itu belum diperlukan dalam waktu beberapa tahun mendatng. Halonen mengatakan pentingnya menjaga stabilitas kondisi ekonomi negara. Niisnistoe mengatakan ia akan kembali ke pekerjaanya yang lama di EIB di Luxembourg yang menurutnya hal itu juga merupakan salah satu cara yang baik dalam rangka berbakti kepada Finlandia, AFP melaporkan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006