Mumbai (ANTARA News/AFP) - Bursa saham India jatuh sebanyak 1,23 persen dan di bawah tingkat 18.000 poin di awal perdagangan Rabu, mengikuti pasar regional karena kekhawatiran melemahnya prospek ekonomi global.

Kenaikan suku bunga dan biaya input juga membebani pasar, karena saham otomotif dan properti yang sensitif suku bunga terpukul.

Indeks acuan 30-saham Sensex di Bombay Stock Exchange jatuh 223,32 poin, ke terendah hari ini 17.886,57, sebelum kembali sedikit pulih menjadi 17.943,47 namun masih turun 0,92 persen.

Perusahaan properti terkemuka India, DLF, turun 3,49 persen atau 7,49 rupee menjadi 219,9 rupee, sementara pembuat kendaraan terkemuka Tata Motors turun 2,79 persen atau 26,9 rupee ke 929,7 rupee.

Sensex jatuh di bawah batas 18.000 poin di terendah selama lima minggu dan analis menilai bahwa tren negatif dapat berlanjut.

"Gambar yang lebih besar tampak tidak pasti," kata Hemen Kapadia, chief executive perusahaan penasehat investasi Chart Pundit.

Ia mengemukakan, "Dengan skenario global yang lemah dan berkurangnya kecepatan pertumbuhan India, pendapatan lebih rendah dan penurunan peringkat saham tampaknya sebuah kenyataan."

Minggu ini sebuah panel penasehat pemerintah India memotong perkiraan pertumbuhan untuk ekonomi terbesar ketiga Asia dari sembilan persen menjadi 8,2 persen, mengutip dampak serangkaian kenaikan suku bunga dan ketidakpastian global.

Bank sentral India, Reserve Bank of India (RBI) pekan lalu menaikkan suku bunga untuk ke-11 kali dalam 17 bulan untuk meredam inflasi yang mencapai hampir dua digit, merupakan yang tertinggi di antara negara Asia utama.
(Uu.A026/M012)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011