Jakarta (ANTARA News) - Portal finansial carikredit.com yang diluncurkan di Jakarta, Rabu, mengembangkan model bisnis cost per lead yang pertama kalinya di Indonesia.

Managing Partner carikredit.com Andi Silalahi pada peluncuran portal tersebut di Jakarta, Rabu, mengatakan, optimistis bisnis yang dikembangkan tersebut bakal meraih sukses dalam hitungan bulan.

Carikredit.com merupakan satu portal finansial yang mempunyai fitur membandingkan produk, promo, suku bunga dan hal finansial lainnya dalam satu wadah.

Melalui portal ini, carikredit.com yang merupakan salah satu unit bisnis dari DGtraffic Group menjadi jembatan atau penghubung antara lembaga keuangan dengan konsumen.

Fitur yang ditawarkan meliputi promo kartu kredit, kredit tanga agunan (KTA), kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan, kredit usaha dan kredit multiguna. Fitur lainnya adalah simulasi pinjaman dan pembayaran. Bahkan konsumend apat membandingkan kredit yang diinginkan dari satu lembaga keuangan dengan lembaga lembaga keuangan lainnya.

Saat ini sudah 11 lembaga keuangan sudah yang tergabung di portal tersebut, yang terdiri dari lima bank dan enam perusahaan pembiayaan.

Semua lembaga keuangan tersebut memperoleh akses ke portal tersebut untuk mengupdate konten mereka tanpa dikenai biaya sepeser pun.

Pendapatan portal tersebut berasal dari konsumen yang mengisi aplikasi permohonan kredit. Pihak lembaga keuangan akan membayar sekitar Rp20 ribu hingga 100 ribu untuk setiap formulir aplikasi yang diisi konsumen.

"Target revenue kami untuk tahun pertama kurang dari Rp8 miliar," katanya.

Andi mengakui bahwa sistem cost per lead merupakan hal baru di Indonesia dan ke depannya perusahaan yang didirikan oleh Herman Chang tersebut akan memperkenalkan cost per approval, yaitu mereka akan memperoleh pembayaran jika formulir aplikasi yang diisi disetujui lembaga keuangan.

"Sekarang ini masih dalam taraf edukasi untuk para konsumen, tapi tidak tertutup kemungkinan kami akan mengenalkan cost per approval," katanya dan menambahkan beberapa lembaga keuangan sudah meminta pola bisnis seperti itu.
(B010/S026)

Pewarta: Bambang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011