Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta publik tidak perlu panik menghadapi gejolak perekonomian dunia pekan ini karena pemerintah berkomitmen mengambil langkah-langkah tepat dan cepat sebagaimana tiga tahun lalu guna mengantisipasinya.

"(Dengan) kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi yang tepat, tidak perlu ada kepanikan apapun, karena kondisi kita lebih baik dan kondisi 2010 juga lebih baik dari 2008," kata Presiden sebelum memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, guna mengantisapi perkembangan dan gejolak perekonomian global pekan ini.

Pada Jumat (5/8) pasar saham Asia anjlok menyusul kekhawatiran terulangnya resesi Amerika Serikat sehingga terjadi aksi jual besar-besaran di bursa Asia setelah malam sebelumnya indeks di bursa Wall Street anjlok terparah sejak krisis 2008.

Menurut Presiden, tidak ada alasan untuk cemas apalagi panik menghadapi gejolak perekonomian global karena Indonesia terbukti telah mampu mengatasi gejolak yang hampir sama pada 2008 lalu.

Kepala Negara merujuk pada keberhasilan Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang sukses menjaga pertumbuhan ekonominya untuk tidak ikut terpuruk dalam krisis perekonomian global 2008 lalu.

"Dengan modal ini kondisi ini bisa kita lakukan langkah-langkah tepat manakala krisis pada tingkat dunia kembali datang," tegasnya.

Presiden mengatakan sebagaimana tiga tahun lalu saat ini juga diperlukan langkah-langkah yang cepat dari pemerintah, dunia usaha, pemerintah daerah dan ekonom.

"Harapan kita ini tidak meluas, dan harapan kedua, sama yang kita lakukan tahun 2008 dan 2009 kita bisa selamat dan menjaga pertumbuhan perekonomian kita," katanya.

Sementara itu penurunan indeks juga telah mengakibatkan harga minyak menjadi 86 dolar AS per barel di Asia sebagai akibat dari pelambatan ekonomi global yang dipastikan melemahkan permintaan minyak mentah.(*)
(T.G003/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011