New York (ANTARA News) - Harga minyak global turun tajam tapi kemudian pulih pada Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), karena kekhawatiran ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat yang menyelimuti pasar berkurang.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman September, bertambah 25 sen menjadi ditutup pada 86,88 dolar AS per barel dari akhir Kamis, setelah diperdagangkan turun ke 82,87 dolar AS.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk September "rebound" (berbalik niak) 2,12 dolar AS menjadi 109,37 dolar AS.

Kekhawatiran tentang runtuhnya fiskal baru di Italia dan Spanyol menyebarkan kepanikan melalui zona euro, menambah kelemahan pasar pada Kamis, tetapi laporan pekerjaan AS untuk Juli yang lebih baik dari perkiraan membantu memperkuat pasar.

Meskipun tidak menakjubkan, kenaikan di pekerjaan baru memadamkan beberapa kekhawatiran bahwa AS kembali berbalik kembali ke resesi.

"Sebuah pelemahan drastis sentimen telah membawa harga minyak turun tajam, dengan ketakutan utang negara kunci dalam meningkatnya kepercayaan dalam ekonomi, dan juga dalam permintaan, dan prospek," kata Paul Horsnell dari Barclays Capital.

Tetapi beberapa memperingatkan tidak ada berita pada Jumat untuk menjernihkan keraguan tentang kekuatan permintaan minyak pada paruh kedua 2011, dan kemampuan kartel OPEC untuk mendukung harga di tingkat mereka saat ini.

Perwakilan Iran untuk OPEC Mohammad Ali Khatibi pada Jumat mengisyaratkan kartel mungkin mulai mengkaji penurunan harga minyak.

"Jika harga minyak jatuh terus, para menteri OPEC akan berkonsultasi. Tapi apakah ada kebutuhan untuk sebuah pertemuan luar biasa, terlalu dini untuk mengatakan," kata dia seperti dikutip dikutip oleh kantor berita Shana.

Analis bervariasi tentang prospek pasar dan kekhawatiran terulangnya krisis 2008, ketika harga melonjak mendekati 150 dolar AS per barel dan kemudian kehilangan lebih dari tiga-perempat dari nilai mereka, dengan OPEC tidak mampu menghentikan penurunan.

"Bahkan dengan kenaikan 117.000 pekerjaan dalam data penggajian hari ini, prospek untuk normal pasca-resesi untuk pertumbuhan pekerjaan tetap redup," kata analis pasar minyak James Williams dari WTRG Economics.

"Jika non-pemulihan beralih menjadi resesi, jatuhnya harga (minyak mentah) adalah hampir tak terelakkan."

Namun Horsnell mengesampingkan kejatuhan harga lain.

"Dalam pandangan kami, pengurangan tak terduga lain, pemutus utama bencana ekonomi dari peristiwa besar September 2008, jawabannya yaitu: tidak ada tayangan ulang tahun 2008 ini, dan ya, OPEC, atau setidaknya Arab Saudi, telah lebih kuat dan dan lebih insentif untuk menahan kejatuhan secara efektif sekitar saat ini," kata Horsnell.

Sementara itu pejabat AS telah mengizinkan raksasa energi Inggris-Belanda Shell untuk memulai pengeboran eksplorasi sumur di Laut Arktik mulai tahun depan, dalam sebuah tindakan yang segera dikecam oleh pecinta lingkungan (konservasionis) sebagai "tidak dapat dimaafkan."

Departemen Dalam Negeri AS membuka pintu bagi usulan Shell untuk empat eksplorasi sumur laut dangkal di Laut Beaufort Alaska mulai Juli 2012, kata Biro Pelaksana dan Pengawas Manajemen Energi Kelautan. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011