Jakarta (ANTARA) - Calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin mengatakan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia sudah berjalan lebih demokratis, walaupun masih ada sedikit kekurangan.

"Bahkan ada kurang-kurangnya, iya. Saya kira kurangnya itu harus kita tutupi dengan serangkaian inovasi dan kerja sama," kata Afifuddin saat mengikuti tes uji kelayakan dan kepatutan Calon Anggota KPU RI Periode 2022-2027 di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa.

Afifuddin, yang saat ini menjabat sebagai Anggota Bawaslu RI Periode 2017-2022, memaparkan visi dan misi terkait inovasi dan kolaborasi menuju Pemilu 2024 lebih demokratis dan berintegritas.

Untuk mewujudkan pemilu lebih demokratis dan berintegritas, dia mengatakan ada tiga misi yang perlu dilakukan.

Pertama, memperkuat penyelenggaraan pemilu sebagai bagian dari upaya memperbaiki sistem tata negara yang demokratis, termasuk memilih pemimpin.

Kedua, mewujudkan tata kelola kepemiluan secara internal dengan kepastian hukum. Jumlah inovasi dan kolaborasi yang dilakukan penyelenggara harus taat undang-undang dan patuh terhadap aturan, tambahnya.

Ketiga, kualitas layanan pemilu harus ditingkatkan untuk kepentingan pemilih dan seluruh pemangku kepentingan.

Undang-undang (UU) memerintahkan untuk pemilu harus berjalan dengan baik dan demokratis, sehingga lembaga penyelenggara harus dapat mewujudkan perintah UU tersebut, katanya.

Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan untuk 14 calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Periode 2022-2027  dan 10 calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Periode 2022-2027.

Uji kelayakan dan kepatutan tersebut diselenggarakan selama tiga hari, Senin (14/2) hingga Rabu (16/2).

Di hari kedua, Selasa, dijadwalkan enam calon anggota KPU mengikuti uji kelayakan dan kepatutan tersebut, yaitu Mochammad Afifuddin, Muchamad Ali Safa’at, Parsadaan Harahap, Viryan, Yessy Yatty Momongan dan Yulianto Sudrajat. Selain itu, dua calon anggota Bawaslu juga dijadwalkan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, yakni Aditya Perdana dan Andi Tenri Sompa.

Komisi II DPR telah mendengar pemaparan delapan calon anggota KPU pada Senin (14/2), yaitu August Mellaz, Betty Epsilon Idroos, Dahliah, Hasyim Asy’ari, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Idham Holik, Iffa Rosita dan Iwan Rompo Banne.

Pewarta: Fauzi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022