Jalur kereta China-Thailand, yang saat ini sedang dibangun, akan menyediakan konektivitas antara negara-negara Asia Tenggara dan China, sehingga membawa manfaat nyata di seluruh kawasan tersebut.
Jakarta (ANTARA) - "Ketika jalur kereta China-Thailand mulai beroperasi, (jalur) itu akan memungkinkan masyarakat Thailand untuk bepergian dengan lebih nyaman dan menggenjot pertumbuhan ekonomi Thailand," ujar Trin Phuanglamchiak.

Sebagai wakil kepala teknisi dari salah satu seksi jalur kereta di Provinsi Ayutthaya, yang terletak 80 kilometer sebelah utara Bangkok, Phuanglamchiak mengatakan ada "teknologi perkeretaapian canggih yang dibawa China ke Thailand."

Jalur kereta China-Thailand, bagian penting dari jaringan jalur kereta trans-Asia, akan menjadi jalur kereta rel standar (standard gauge) pertama di Thailand.

Saat rampung, jalur tersebut akan membawa kereta dari Bangkok menuju kota perbatasan Nong Khai, di mana sebuah jembatan baru akan menghubungkannya dengan jalur kereta China-Laos, sehingga memungkinkan perjalanan dengan kereta dari Bangkok, melalui Laos, ke Kunming di Provinsi Yunnan, China barat daya.
 
Sebuah kereta tiba di Stasiun Kereta Nong Khai di Provinsi Nong Khai, Thailand, pada 16 November 2021. (Xinhua/Lin Hao


"Begitu jalur kereta ini dibuka, saya ingin naik kereta dari kampung halaman saya, Bangkok, ke utara menuju Kunming. Kemudian saya akan membawa keluarga saya mengunjungi Tembok Besar di Beijing," kata Phuanglamchiak, yang bekerja di China State Construction Engineering Corporation Ltd.

"Kami senang melihat pembangunan jalur kereta China-Thailand terus berlanjut. Kami berharap teknologi perkeretaapian canggih China akan membantu kami mengembangkan infrastruktur jalur kereta," tutur Pichet Kunadhamraks, wakil direktur jenderal departemen transportasi kereta.

Sebuah program pelatihan kereta cepat China-Thailand memberikan kesempatan kepada Kantithat Danaut (24) untuk mengikuti pelajaran bahasa Mandarin melalui Institut Konfusius di Universitas Khon Kaen.

Dia pergi ke Wuhan di Provinsi Hubei, China tengah, untuk mengikuti kursus yang berkaitan dengan teknologi kereta cepat selama delapan bulan. Kantithat kemudian pergi ke Jepang untuk magang, tetapi berharap dapat kembali ke China untuk melanjutkan studinya setelah menyelesaikan magang.

"Saya ingin membawa kembali apa yang telah saya pelajari tentang teknologi China untuk mengabdi bagi Thailand," ungkap Kantithat kepada Xinhua.

"Thailand membutuhkan peluang perkembangan baru. Jalur kereta China-Thailand tidak hanya akan menguntungkan industri Thailand mulai dari pariwisata, jasa, hingga perdagangan dan investasi, tetapi juga mendorong pembangunan ekonomi di kawasan," menurut Tharakorn Wusatirakul, wakil direktur di pusat penelitian kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra Thailand-China.

"Jalur Kereta China-Laos telah meresmikan sebuah era baru bagi Laos. Thailand, jika tidak mampu mempercepat pembangunan proyek jalur kereta, akan kehilangan kesempatan," imbuh Tharakorn. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022