Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Kepri, Elfiani Sandri mengatakan dua pasien meninggal akibat COVID-19 selama Januari dan Februari 2022.

Kasus kematian pertama terjadi di tanggal 31 Januari, dan kasus kedua pada 13 Februari.

"Kedua kasus kematian ini adalah lansia dan mempunyai riwayat komorbid, yaitu penyakit jantung dan stroke," kata Sandri di Tanjungpinang, Selasa.

Peningkatan kasus di Tanjungpinang memang terjadi pada Januari dan Februari 2022. Hingga 15 Februari, kasus aktif tercatat 178 kasus dengan 33 persen di antaranya tidak bergejala, dan 95 persen penderita sudah divaksin baik dosis dua maupun dosis tiga.

Baca juga: Pemkot Tanjungpinang hentikan PTM akibat lonjakan COVID-19

Baca juga: Pemprov Kepri percepat tracing antisipasi kenaikan level PPKM


Kemudian dari hasil pemeriksaan tes PCR S-Gene Target Failure atau SGTF di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas I Batam, ditemukan 13 probable Omicron di Tanjungpinang.

Ia juga menjelaskan tingkat penularan COVID-19 varian Omicron lebih cepat daripada varian delta.

"Dalam Technical Brief WHO, Omicron memang tingkat penularannya lebih cepat dibanding varian Delta," ungkapnya.

Meski penularannya lebih cepat, katanya, kegawatan kasus Omicron tidak lebih parah dari varian lainnya. Risiko perawatan pasien Omicron di rumah sakit, juga lebih rendah dibanding dengan varian Delta.

Namun demikian, tetap perlu kewaspadaan dan disiplin protokol kesehatan terutama menggunakan masker, kemudian melakukan vaksinasi booster untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Sandri juga meminta masyarakat tidak panik terhadap penyebaran virus varian Omicron tersebut.

"Intinya, peningkatan kasus ini harus disikapi dengan tetap disiplin prokes, utamanya masker. Vaksinasi penguat juga mesti dilakukan agar daya tahan tubuh tetap terjaga," katanya menegaskan.*

Baca juga: Kasus COVID-19 di Tanjungpinang didominasi perjalanan luar daerah

Baca juga: Tanjungpinang dan Bintan kembali Zona Kuning

Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022