Jakarta (ANTARA News) - Calon Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto bertekad melanjutkan reformasi internal TNI yang telah dicanangkan sejak lima tahun silam. "Ada beberapa hal pokok yang akan tetap saya jalankan untuk mewujudkan TNI yang profesional dan dedikatif," katanya dalam Forum Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Panglima TNI oleh Komisi I DPR di gedung DPR Jakarta, Rabu. Lulusan AKABRI bagian Udara 1973 tersebut mengatakan, dirinya akan melanjutkan reformasi internal TNI secara berkesinambungan hingga 2010 namun akan disesuaikan dengan perkembangan politik yang terjadi. Reformasi internal TNI, menurut dia, sangat penting dilakukan untuk mendudukkan TNI sebagai institusi pertahanan negara yang benar-benar profesional dan dedikatif. "Hanya dengan TNI yang dedikatif dan profesional akan dapat diwujudkan kekuatan tri tunggal yakni TNI, Pemerintah dan rakyat yang solid," katanya. Djoko mengatakan, reformasi internal TNI tersebut meliputi aspek sosial, politik, doktrin, dan kultur wajah TNI serta konsep teritorial. Mantan Komandan Pangkalan Udara Iswahyudi itu mengatakan di bidang sosial politik, TNI telah memiliki komitmen untuk tidak lagi terjun dalam politik praktis. Sementara itu, untuk doktrin TNI, akan dirumuskan dan disusun sesuai dengan doktrin pertahanan. Dalam hal teritorial, ia mengatakan, komando teritorial akan diubah menjadi komando kewilayahan sebagai bentuk strategi gelar yang berfungsi untuk deteksi dini terhadap berbagai ancaman baik yang datang dari dalam dan luar. Dalam forum fit and proper test tersebut Djoko juga memperkirakan ada empat hal pokok yang berpotensi sebagai ancaman yaitu masalah internasionalisasi Papua, terorisme, masalah perbatasan antara Indonesia dan sejumlah negara dan masalah bencana alam seperti banjir dan gempa bumi. Uji kelayakan dan Kepatutan calon Panglima TNI dimulai pukul 09.00 WIB dan akan diakhiri dengan kesimpulan mengenai kelayakan dan kepatutan Djoko sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Endriartono Sutarto.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006