Kupang (ANTARA News) - Sebuah kapal motor penyeberangan (KPM) bernama JM Feri, kemungkinan tenggelam di perairan antara Kupang dengan Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah tersapu gelombang dahsyat di Selat Pukuafu pada Selasa (31/1) petang dalam pelayaran dari Kupang ke Pantai Baru, Rote. Pelaksana Harian PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang, Yohanes Yan Lilin, yang ditemui di Pelabuhan Penyeberangan Bolok pada Rabu pagi, mengatakan, pihaknya telah mengerahkan sejumlah armada feri untuk melakukan pencarian bersama tiga armada kapal milik TNI Angkatan Laut sejak Selasa malam. Informasi yang dihimpun menyebutkan, KMP JM Feri berlayar dari Pelabuhan Bolok di Kupang menuju Pantai Baru di Rote-Ndao, pada Selasa pukul 16.10 Wita petang, namun setelah 20 mil berlayar, nahkoda Marinus Koten, melakukan kontak dengan radio pantai dan menyebutkan kapal dalam kondisi black out. Jarak tempuh dari Pelabuhan Bolok ke Pantai Baru sekitar empat jam pada cuaca normal. JM Feri dikabarkan sudah berlayar 20 mil atau separuh dari pelayaran menuju Pelabuhan Pantai Baru. Setelah kontak dari nahkoda itu, para petugas radio pantai melakukan kontak balik, namun tidak bisa tersambung sejak Selasa petang (31/1) hingga Rabu pagi. Daftar penumpang sesuai manifest tertera 86 orang, ditambah 20 anak buah kapal (ABK) dan angkutan barang antara lain 30 sepeda motor dan 11 mobil. Informasi yang diperoleh ANTARA dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kupang menyebutkan, saat ini kecepatan angin di sekitar Selat Pukuafu berkisar antara 25 sampai 35 knot per jam, tinggi gelombang mencapai dua sampai tiga meter dan kecepatan arus antara 120 sampai 150 meter per jam. Beberapa saat sebelum berita ini disiarkan, diperoleh informasi dari Plg PT ASDP Kupang, Yohanes Yan Lilin, bahwa KMP Rokatenda yang bergerak ke Selat Pukuafu tidak bisa berbuat banyak, karena gelombang laut terus mengganas dan memilih kembali ke home base di Bolok. Pihak TNI Angkatan Laut dari Lantamal (Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut) IX Kupang mengerahkan tiga armada yakni KRI Warakas, KRI Bandrong dan KRI Tongkol. Situasi di Pelabuhan penyeberangan Bolok Kupang, dikabarkan hiruk pikuk dengan keluarga yang menunggu perkembangan informasi dari sanak famili yang menumpang kapal tersebut.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006