Matra, Sulbar (ANTARA News) - Warga Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, meminta LSM lingkungan mengusut kasus pencemaran yang ditimbulkan oleh ribuan hektar lahan sawit, utamanya bagi PT Astra Agro Lestari yang menggarap lahan perkebunan sawit terbesar di Matra.

Warga Kecamatan Sarudu, Sukirman di Matra, Minggu, berharap agar LSM yang memiliki kaitan terhadap pencemaran lingkungan untuk segera melakukan penelitian dan membuktikan bahwa selama ini pencemaran lingkungan yang terjadi pada sebagian besar wilayah di Matra merupakan dampak pencemaran perkebunan sawit.

"Hal itu harus lebih difokuskan pada perkebunan sawit milik PT Astra Agro Lestari yang memiliki enam anak perusahaan dan rata-rata menggarap lahan perkebunan sekitar 10 ribu hektare," ungkapnya.

Ia mengaku, pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah sawit telah membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih, padahal sebelum perusahaan tersebut beroperasi, warga masih mudah mendapatkan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan lahan pertanian.

Namun, menurutnya selama ini belum ada LSM yang berkonsentrasi untuk membuktikan bahwa pencemaran yang ditimbulkan dari limbah perusahaan sudah sangat merugikan warga. Hal itu juga dimaksud agar perusahaan segera bertanggungjawab memulihkan pencemaran yang ditimbulkan.

"Kami tidak bisa lagi mengembangkan lahan pertanian setelah lahan perkebunan sawit ini beroperasi dan kami tidak mengetahui apa faktor mendasar sehingga tanaman yang kami tanam tidak bisa tumbuh sempurna," ujar Sukirman yang mengaku telah mencoba mengolah berbagai jenis tanaman namun selalu gagal.

Warga Kecamatan Tikke Raya, Iswadi juga menyampaikan keluhan yang sama. Ia mengaku, saat mencoba menggarap lahan pertaniannya, tidak pernah memberikan hasil memuaskan.

"Saya pernah mencoba menanam padi, cabai, serta jagung, namun hasilnya sangat mengecewakan dengan jumlah produksi tiga kali lebih rendah jika dibandingkan dengan lahan yang tidak memiliki tanaman sawit di sekitarnya," tuturnya.

Padahal, sepuluh tahun sebelumnya, petani masih bisa menikmati panen yang menggembirakan dan secara perlahan kualitas tanaman semakin menurun dan semakin lama tidak produktif lagi.

Ia menduga, hal tersebut sangat erat kaitannya dengan pencemaran yang ditimbulkan perkebunan sawit dan berpengaruh terhadap kesuburan tanah dan kualitas air tanah.

Sebelumnya, Humas anak Perusahaan PT Astra Agro Lestari, PT Letawa, Budi Sarwono mengaku perusahaan memiliki pengelolaan limbah sendiri agar tidak berdampak terhadap lingkungan.

Namun, sebagian besar warga masih saja mengeluhkan sulitnya untuk mendapatkan air bersih dan mengembangkan lahan pertaniannya yang diduga terjadi akibat pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah perusahaan sawit. (ANT284/Y008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011