Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) diprediksikan mengalami pertumbuhan ekonomi antara 5,7-6,4 persen tahun ini.

"Kawasan ASEAN diprediksikan tumbuh antara 5,7 hingga 6,4 persen tahun ini, yang lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 4,5 persen," kata Presiden dalam pidatonya di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin pagi, dalam peringatan ulang tahun ke-44 ASEAN.

Kepala Negara juga mengatakan bahwa kawasan Asia Tenggara telah membuktikan daya tahannya menghadapi ancaman krisis ekonomi global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Presiden menyampaikan kuliahnya di hadapan sekitar 300 tamu undangan yang terdiri dari para duta besar ASEAN dan pejabat ASEAN sebagai bagian dari tradisi ASEAN. Secara rutin, Kepala Negara ASEAN Ketua menyampaikan kuliah di ulang tahun ASEAN dan Indonesia adalah Ketua ASEAN tahun ini.

Sementara itu Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan mengatakan bahwa pada ulang tahun ASEAN ke-44 kali ini, untuk pertama kalinya negara-negara anggota ASEAN dan misi mereka juga akan mengibarkan bendera ASEAN di tempat masing-masing secara bersamaan pada pukul 8:30 pagi waktu setempat. Surin mengatakan, setidaknya bendera ASEAN akan dikibarkan dalam tiga gelombang di 8 Agustus.

"Dengan partisipasi misi luar negeri negara anggota kami, kita akan melihat bendera ASEAN berkibar di berbagai belahan dunia. Mengapa ini penting? Hal ini mencerminkan esensi kesatuan dalam keragaman di ASEAN. Meskipun setiap negara anggota tetap unik - dan berada di zona waktu yang berbeda - kami bersatu dalam visi kami menuju Komunitas ASEAN 2015," katanya.

ASEAN dibentuk pada tahun 1967 dengan Deklarasi Bangkok yang oleh ditandatangani di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Kemudian, Brunei Darussalam bergabung pada tahun 1984, Vietnam pada tahun 1995, Laos dan Myanmar pada tahun 1997, dan akhirnya, Kamboja pada tahun 1999. Mereka bersatu antara lain untuk mencapai tujuan bersama yaitu mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pembangunan budaya di kawasan Asia Tenggara.

Negara-negara Anggota ASEAN telah mengadopsi prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara (TAC) tahun 1976. Pada KTT ASEAN ke-9 pada tahun 2003, para pemimpin ASEAN memutuskan untuk mencapai Komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Politik-Keamanan, Komunitas Ekonomi dan Komunitas Sosial-Budaya.
(*)



Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011