Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menyampaikan "presidential lecture" di Gedung Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Jakarta, Senin pagi, dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-44 organisasi kawasan itu.

Presiden akan menyampaikan kuliahnya di hadapan sekitar 300 tamu undangan yang terdiri atas para duta besar ASEAN dan pejabat ASEAN sebagai bagian dari tradisi ASEAN. Secara rutin, Kepala Negara ASEAN Ketua menyampaikan kuliah di ulang tahun ASEAN dan Indonesia adalah Ketua ASEAN tahun ini.

Menurut keterangan dari Sekretariat ASEAN, Presiden akan menyampaikan kuliahnya di tempat yang sama ketika ia menyaksikan pemberlakukan Piagam ASEAN pada 15 Desember 2008.

Piagam ASEAN adalah sebuah kesepakatan yang mengikat secara hukum di antara 10 negara anggota ASEAN, dan berfungsi sebagai dasar yang kuat dalam mencapai Komunitas ASEAN 2015 dengan memberikan status hukum dan kerangka kelembagaan bagi ASEAN.

Sebelum kuliah presiden yang akan disampaikan pada pukul 09.10 wib itu, menurut Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan akan dinyanyikan "ASEAN Anthem" dan pengibaran bendera ASEAN.

Ia mengatakan bahwa pada ulang tahun ASEAN ke-44 kali ini, untuk pertama kalinya negara-negara anggota ASEAN dan misi mereka juga akan mengibarkan bendera ASEAN di tempat masing-masing secara bersamaan pada pukul 8.30 pagi waktu setempat. Surin mengatakan, setidaknya bendera ASEAN akan dikibarkan dalam tiga gelombang di 8 Agustus.

"Dengan partisipasi misi luar negeri negara anggota kami, kita akan melihat bendera ASEAN berkibar di berbagai belahan dunia. Mengapa ini penting,? Hal ini mencerminkan esensi kesatuan dalam keragaman di ASEAN. Meskipun setiap negara anggota tetap unik - dan berada di zona waktu yang berbeda - kami bersatu dalam visi kami menuju Komunitas ASEAN 2015," katanya.

Dalam rangkaian perayaan ulang tahun ASEAN, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa juga akan meluncurkan pembukaan Pameran Batik ASEAN di Kementerian Luar Negeri RI. Selain itu juga digelar Festival Pemuda ASEAN, ASEAN Fun Bike dan donor darah, Festival Budaya ASEAN serta Festival Kuliner ASEAN.

ASEAN dibentuk pada tahun 1967 dengan Deklarasi Bangkok yang oleh ditandatangani di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Kemudian, Brunei Darussalam bergabung pada tahun 1984, Vietnam pada tahun 1995, Laos dan Myanmar pada tahun 1997, dan akhirnya, Kamboja pada tahun 1999. Mereka bersatu antara lain untuk mencapai tujuan bersama yaitu mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pembangunan budaya di kawasan Asia Tenggara.

Negara-negara Anggota ASEAN telah mengadopsi prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara (TAC) tahun 1976. Pada KTT ASEAN ke-9 pada tahun 2003, para pemimpin ASEAN memutuskan untuk mencapai Komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Politik-Keamanan, Komunitas Ekonomi dan Komunitas Sosial-Budaya. (G003/S016/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011