Pencanangan program IP Padi 400 ditandai dengan kegiatan tanam perdana padi yang disaksikan Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT), Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Eni Tauruslina Amarullah bersama Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bulak Serut, Desa Palbapang, Bantul, Rabu.
"IP Padi 400 itu salah satu program yang dicanangkan untuk meningkatkan produksi padi dalam rangka swasembada pangan nasional yang kita akan penuhi targetnya di tahun ini," kata Eni.
Pihaknya tidak menyebutkan total luasan lahan dalam program IP Padi 400 di seluruh Indonesia, namun Kabupaten Bantul menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program dalam mendukung ketahanan pangan nasional di lahan seluas 5.000 hektare.
"Ini merupakan salah satu program super prioritas yang termasuk dalam program Kementerian Pertanian, dan pemerintah selalu berupaya meningkatkan produksi pangan terutama padi," katanya.
Dia berharap, Kabupaten Bantul bisa melaksanakan pola penanaman padi IP 400 di atas lahan seluas 5.000 hektare, dengan cara menanam dan panen empat kali di lahan yang sama dalam satu tahun.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam sambutan pengarahannya mengatakan, bahwa sektor pertanian di Bantul telah dinyatakan sebagai salah satu sektor strategis prioritas Bantul bersama dengan sektor industri dan pariwisata.
"Sektor pertanian dihuni oleh sebagian besar penduduk Bantul, karenanya sektor ini menjadi sektor yang kita andalkan dan terus kita kuatkan melalui berbagai cara yang mungkin kita bisa lakukan," katanya.
Dia mengatakan, Kabupaten Bantul telah ditetapkan sebagai salah satu kabupaten penyangga pangan nasional, dimana kita harus terus mengembangkan, menguatkan program-program di bidang pertanian agar bisa menghasilkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Dan hari ini kita berkumpul di sini untuk melakukan penanaman perdana padi program IP 400 yang telah kita rencanakan, kita rancang di Bantul seluas 5.000 hektare kita sediakan untuk program IP 400," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
