Pekan ini ada 250 ton minyak goreng masuk ke Yogyakarta untuk nantinya disalurkan distributor ke pasar tradisional....
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan para pedagang pasar tradisional di lima kabupaten/kota bakal mendapat pasokan minyak goreng dari pemerintah untuk menekan harga komoditas itu di pasaran.

"Pekan ini ada 250 ton minyak goreng masuk ke Yogyakarta untuk nantinya disalurkan distributor ke pasar tradisional. Kami akan mengawasi saja," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yanto Apriyanto saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Yanto, para distributor yang telah ditunjuk pemerintah bakal memasok minyak goreng ke pedagang dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET).

Baca juga: Produsen sawit dukung kebijakan pemerintah terkait minyak goreng

Ia menyebutkan sebanyak 24 distributor minyak goreng telah ditunjuk pemerintah untuk memasok minyak goreng di DIY.

Ia menuturkan jika mengacu HET harga minyak goreng curah ditetapkan pemerintah dengan harga Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13. 500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14. 000 per liter.

"Penjualan ke pedagang pasar di bawah HET ," kata dia.

Baca juga: Menko Airlangga janjikan ketersediaan minyak goreng curah

Selain ke pasar tradisional, minyak goreng yang bakal disalurkan distributor dengan harga di bawah HET juga bakal menyasar pedagang pertokoan di luar Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Ia berharap setelah mendapat pasokan dari pemerintah, harga minyak goreng baik di pasar tradisional maupun di toko ritel di DIY bisa stabil dengan penjualan sesuai HET.

"Kita tunggu dua minggu ke depan ketersediaan dan harga sudah bisa stabil atau belum, " kata dia.

Yanto mengatakan berdasarkan pantauan Disperindag DIY, pedagang di pasar tradisional serta pertokoan di luar Aprindo masih menjual minyak goreng dengan harga di atas HET.

"Di toko-toko di luar Aprindo dan di pasar-pasar rakyat harga masih fluktuatif, barangnya juga susah karena langka disebabkan distribusi terhambat," kata Yanto.


 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022