Seoul (ANTARA News/AFP) - Badai tropis Muifa menewaskan tiga orang dan satu hilang pada saat menghantam pantai barat Korea Selatan dengan angin kencang dan hujan, kata para pejabat Senin.

Angin kencang menumbangkan ratusan saluran listrik, rambu-rambu dan pohon-pohon saat badai bergerak cepat ke utara Senin pagi, kata Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA).

Listrik putus untuk 320.000 rumah di provinsi barat daya, sementara itu jalan-jalan, fasilitas pelabuhan dan pemecah gelombang hancur di puluhan tempat, katanya.

"Kami tidak memiliki penghitungan nasional sekarang, tapi kerusakan properti diperkirakan meningkat tajam," kata seorang pejabat NEMA kepada AFP.

Ribuan perahu merapat di pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai barat.

Petugas cuaca mengatakan, Muifa berada sekitar 250 kilometer (150 mil) di barat Incheon pada sekitar tengah hari.

Pulau wisata selatan Jeju berada di antara wilayah yang terkena hantaman paling parah, dengan beberapa tempat di pulau basah kuyup hingga 601 milimeter (lebih dari 23 dan setengah inci) akibat guyuran hujan Minggu dan Senin. Banyak penerbangan dibatalkan.

Seorang nelayan tua berumur 76 tahun ditemukan tewas pada Minggu di pulau selatan Wando.

Seorang pria 40-an tenggelam setelah tersapu oleh badai laut di selatan pelabuhan Busan.

Seorang wanita 50 tahun ditemukan tewas setelah pada Senin jatuh di sungai yang banjir di Hwasun, barat daya.

Seorang pria 65 tahun juga dilaporkan hilang di Busan.

Korea Selatan dan Korea Utara masih bersih-bersih setelah rekor hujan menghantam semenanjung pada akhir bulan lalu, yang menewaskan sedikitnya 59 orang tewas di Selatan.

Media negara di Korea Utara mengatakan, banjir menewaskan 30 orang, menghancurkan lebih dari 6.750 rumah dan menggenangi lebih dari 48.000 hektare lahan pertanian.(*)

(Uu.H-AK/A023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011