Ada 3.000 karton yang tersedia di gudang
Kepulauan Meranti (ANTARA) - Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau,  menemukan agen di daerah itu menyimpan sedikitnya 3000 karton minyak goreng kemasan karena masih menunggu harga subsidi dari distributor.

"Itu hasilnya, agen menyimpan stoknya sehingga menyebabkan kelangkaan beberapa pekan terakhir," kata Plt Kepala Disdagperinkop UKM Kepulauan Meranti, Marwan, saat menyampaikan hasil inspeksi mendadak (sidak) bersama Polres Kepulauan Meranti, di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Rabu.

Ia mengatakan, sidak ini dilakukan untuk mengetahui pasti penyebab minyak goreng yang saat ini langka di Kota Selatpanjang karena kondisi ini telah membuat masyarakat kesulitan mencari goreng.

Ia menjelaskan, penyebab utama terjadinya kelangkaan minyak goreng dikarenakan agen masih menyimpan stok minyak goreng lama dengan harga yang lama pula.

Baca juga: KSP dorong Kemendag pangkas waktu tunggu pengisian stok minyak goreng

"Saat sidak tadi, memang banyak ditemukan minyak goreng merek Sunco. Ada 3.000 karton yang tersedia di gudang. Cuma agen tidak berani menjual karena mereka mengambil dengan modal tinggi. Sementara kalau dijual dengan harga subsidi tentu rugi dia," kata Marwan.

Meski begitu, pihaknya melakukan sidak hanya untuk sebatas memberikan pembinaan kepada para agen dan penjual.

Namun, katanya, tidak bisa menindak karena apa yang dilakukan agen bukanlah sesuatu yang melanggar hukum, tetapi belum adanya kepastian harga.

"Kita tidak bisa menindak karena mereka tidak menimbun. Saat ini memang harganya yang belum pasti, ketimbang mereka rugi makanya tidak dijual," katanya.

Baca juga: Wakil Ketua MPR minta masalah kelangkaan minyak goreng segera diatasi
Baca juga: Polri belum temukan indikasi penimbunan minyak goreng


Ia menambahkan, sebenarnya pihak agen juga serba salah karena jika dijual dengan harga lama dan di luar ketentuan yang berlaku mereka pula yang terkena dampak hukumnya.


 

Pewarta: Rahmat Santoso
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022