Jakarta (ANTARA/JACX) - Gelombang ketiga COVID-19 telah terjadi di Indonesia pada Februari 2022 dengan kasus aktif harian mencapai lebih dari 400 ribu kasus.

Masyarakat pun kembali diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan dan melakukan tes COVID-19 melalui antigen ataupun swab PCR.

Namun, sebuah pesan berantai muncul di aplikasi WhatsApp yang mengklaim deteksi infeksi virus corona bisa dilakukan tanpa melakukan swab antigen ataupun PCR.

Caranya, seseorang hanya perlu menahan napas selama 10 detik.

Berikut isi pesan berantai di WhatsApp itu:
"AYO TES SENDIRI BEBAS CORONA SETIAP PAGI ! MURAH, SEDERHANA DAN PRAKTIS

Oleh : DR. Berlian Siagian.

Awalnya infeksi Virus Corona mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi. Gejala klinis baru terlihat antara 7 - 28 hari setelah infeksi.

Test yang murah, sederhana, dan praktis  untuk mengenal infeksi Virus Corona hanya dalam 30 detik, tanpa kunjungan ke dokter atau pemeriksaan laboratorium, sangat kita perlukan.

Anda dapat melakukannya sendiri, tanpa bantuan orang lain !

Perhatikan cara berikut ini :
Ambil napas dalam-dalam dan tahan napas selama lebih dari 10 detik ! Jika setelah menahan nafas anda berhasil mengeluarkan napas pelan2 tanpa batuk, tanpa rasa tidak nyaman, tanpa lelah, dan tanpa kaku di dada, ini membuktikan bahwa tidak ada fibrosis di paru-paru anda, dan itu sebenarnya menunjukkan bahwa TIDAK ADA VIRUS APAPUN DIDALAM PARU2 ANDA !

Anda juga perlu memastikan mulut dan tenggorokan anda lembab dan tidak kering !  Minumlah MINIMAL SETENGAH GELAS AIR HANGAT SETIDAKNYA SETIAP 30 MENIT SEKALI. Jadi deandainya ada virus Corona telah masuk kedalam mulut anda, air hangat yang anda minum secara teratur dapat masuk kedalam perut, dimana KEASAMAN LAMBUNG AKAN LANGSUNG MEMBUNUH VIRUS CORONA !

Mari jangan menjadi penonton, sampaikan kepada keluarga dan semua teman anda.
Salam sehat ! ini sangat bermanfaat”


Namun, benarkah menahan napas selama 10 detik dan minum air hangat setiap 30 menit menjadi cara mandiri deteksi COVID-19?
 
Unggahan hoaks yang menyebut tes COVID-19 secara mandiri dengan tahan napas. (WhatsApp)


Penjelasan:
Pesan berantai tentang deteksi virus corona dengan tahan napas itu merupakan pesan hoaks yang berulang. Pesan itu bukan pertama kali muncul di WhatsApp. Pesan serupa sudah diunggah di Facebook pada 17 Maret 2020.

Unggahan itu mendapatkan banyak tanggapan dari para pengguna Facebook dan telah disukai oleh lebih dari 7.000 akun.

Melansir akun resmi Facebook WHO, upaya menahan napas dan menghembuskannya tanpa rasa sakit bukan berarti seseorang tidak terinfeksi virus corona atau penyakit paru-paru lain.

WHO telah mengonfirmasi tes mandiri dengan menahan napas selama 10 detik tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui keberadaan virus corona dalam tubuh. Cara terbaik untuk mengonfirmasi virus Covid-19 adalah melalui tes laboratorium, atau saat ini dikenal sebagai tes PCR.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan juga telah membantah klaim minum air hangat setiap 30 menit sekali dapat membunuh virus corona.

Dengan demikian, klaim virus corona dapat terdeteksi dengan menahan napas sampai dengan 10 detik dan minum air hangat merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

Klaim: Deteksi virus Corona dengan tahan napas 10 detik
Rating: Disinformasi


Cek fakta: Hoaks! Garam dan air kelapa muda hilangkan vaksin dalam tubuh

Baa juga: Cara kerja PCR 0+ untuk deteksi Omicron

Baca juga: ITS kembangkan alat deteksi dini COVID-19 melalui batuk

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022