Jakarta, 9/8 (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif untuk memastikan ketersediaan ikan bagi masyarakat pada saat menjelang hingga pasca pelaksanaan hari raya Idul Fitri mendatang. Saat membuka Bazaar Peduli Ramadhan di Kantor KKP hari ini (9/8) Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad mengatakan, meski sangat sederhana, bazaar ikan di bulan Ramadhan merupakan langkah penting dan sangat strategis dalam mengamankan pasokan ikan di hari raya. "Menjelang hari raya selain langka stok bahan pokok juga menjadi mahal, dengan bazaar ikan hal ini menunjukan komitmen kuat KKP dalam menghadapi tantangan pemenuhan pangan khususnya ikan pada saat hari raya", kata Fadel.

     Menurut Fadel, melalui bazaar ikan yang penyelenggaraannya dilakukan Darma Wanita KKP akan menciptakan kondisi ketersediaan pangan yang stabil khususnya menjelang hari raya. "Stabilitas pangan sudah tentu akan membuat suasana kondusif bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah dan mempersiapkan hari raya", tambah Fadel. Selain ketersediaan pangan, langkah penting lain dalam menjamin ketersediaan ikan untuk masyarakat adalah ketersediaan armada pengangkut ikan. Untuk itu dalam melakukan langkah strategis, KKP juga turut melibatkan pihak swasta untuk mengangkut hasil perikanan dalam berbagai jenis dan bentuk yang nantinya berkeliling guna memastikan ketersedian ikan sampai ke masyarakat.

     Untuk wilayah Jabodetabek, KKP bersama pihak swasta memastikan pasokan ikan sampai ketangan masyarakat."Ada empat armada yang akan berkelililng khusus di wilayah Jabodetabek. Lima sampai enam ton produk perikanan setiap harinya akan turun ke pasar-pasar dengan harga jauh lebih murah, sekitar Rp 3.000 per kg dibanding harga pasaran", ungkap Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), Victor Nikijuluw saat mendampingi Menteri melepas armada. Victor menambahkan, kegiatan bazaar ini akan berlangsung setiap hari hingga menjelang Iedul Fitri dengan melibatkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

     Penyediaan ikan menjelang, saat dan usai lebaran merupakan bentuk sikap dan komitmen kuat pemerintah dan swasta dalam menciptakan kemandirian pangan, khususnya dalam hal penyediaan protein hewani. Kita ketahui bersama bahwa pada moment seperti sekarang ini, kebutuhan protein hewani, khususnya daging sapi dan ayam meningkat tajam. Kebutuhan tinggi ini menuntut setiap tahun, saat menjelang dan usai lebaran kita harus melakukan ekspor untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan kata lain, upaya KKP untuk mensubsitusi maupun mengganti kebutuhan daging dengan ikan secara tidak langsung dapat menghindari ketergantungan kita pada pihak asing. Ketersediaan omega 3, 6, dan 9 pada ikan memberikan beberapa manfaat seperti: tumbuh kembang bayi lebih cepat, anak balita lebih aktif dan cerdas, serta terhindar dari beberapa penyakit. Ikan juga membutuhkan hanya sedikit energi untuk memasaknya, berbeda dengan daging yang membutuhkan lebih banyak energi. Segmen ikan juga beragam, artinya ikan dapat memenuhi berbagai kelompok masyarakat saat Ramadhan maupun lebaran nanti.

     Konsumsi ikan di Indonesia setiap tahun terus meningkat meski masih terbilang rendah atau masih di bawah anjuran konsumsi ikan sebesar 31,40 kilogram (kg) per kapita per tahun. Berdasarkan data statistik hingga akhir tahun 2010, tingkat konsumsi ikan di Indonesia hanya mencapai 30,47 kg per kapita per tahun atau meningkat 1,39 kg jika dibandingkan konsumsi tahun 2009 yang mencapai 29,08 kg per kapita per tahun. Untuk tahun 2011 ini konsumsi ikan diperkirakan tumbuh signifikan menyusul kebijakan pemerintah yang menargetkan konsumsi ikan per kapita naik sebanyak 1,53 kg menjadi 32 kg per kapita per tahun. Selain itu peningkatan juga dipicu oleh meningkatnya pengetahuan dan semakin sadarnya masyarakat terhadap bobot protein ikan yang dinilai lebih baik dibandingkan protein hewani lainnya. Meskipun demikian, tingkat konsumsi ikan Indonesia masih berada di bawah negara tetangga seperti Singapura yang telah mencapai 37.9 kg per kapita per tahun dan Malaysia yang sebelumnya telah mencapai 55,4 kg per kapita per tahun.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)


Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011