Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng secara resmi meluncurkan buku perjalanan prestasi salah satu legenda sepak bola Indonesia yaitu Ramang dalam "Ramang Macan Bola".

Peluncuran buku yang ditulis oleh M. Dahlan Abubakar di Wisma Kemenpora Jakarta, Selasa, itu selain dihadiri Menpora juga dihadiri oleh Ketua KONI Pusat, penulis, Ketua Umum PSSI, perwakilan warga Makassar serta keluarga dari almarhum Ramang.

Buku setebal 523 halaman berisi perjalanan legenda sepak bola Indonesia mulai dari awal karier sebagai pemain sepak bola hingga masa keemasan itu juga disisipi dengan perjalanan sebelum menjadi pemain sepak bola terkenal.

Ramang yang merupakan putra Makassar kelahiran 1928 itu sejak kecil mempunyai bakat lebih dalam hal bermain sepak bola. Bahkan salah satu prestasi yang dipersembahkan bersama timnas adalah menjadi salah satu tim terbaik di Asia atau lebih dikenal dengan Macan Asia.

"Itu salah satu alasan kenapa buku ini dibuat. Sudah saatnya Indonesia kembali menjadi Macan Asia sama seperti dulu," kata Menpora Andi Mallarangeng di sela peluncuran buku.

Anak ajudan Raja Gowa Djonjong Karaenta Lemamparang itu memulai karier sepak bolanya di Persatuan Sepak Bola Induk Sulawesi (Persis). Setelah itu pindah ke Makassar Voetball Bond (MVB) atau PSM Makassar pada tahun 1947 setelah talentanya tercium oleh pemandu bakat.

Hanya satu tahun di PSM, prestasi Ramang terus mencuat bahkan langsung bisa keliling Indonesia. Berkat keterampilan perorangan yang luar biasa akhirnya Ramang mampu menembus skuad timnas pada tahun 1952.

Pemain dengan posisi striker itu terus menunjukkan bakat alamiahnya. Pada pertandingan melawan beberapa negara di Asia, Ramang langsung membawa timnas mampu merebut kemenangan, baik melawan Filipina, Malaysia, Muangthai maupun Singapura.

Masa kejayaan Ramang adalah saat menahan imbang Uni Soviet pada Olimpiade Melbourne 1956 meski pada saat itu lawan merupakan salah satu tim terbaik dunia dan diperkuat penjaga gawang handal Lev Yashin.

Usai olimpiade yang merupakan salah satu puncak kejayaan, prestasi Ramang mulai memudar. Akhirnya Ramang pensiun menjadi pemain sepak bola pada usia 40 tahun. Dan klub terakhir yang dibela adalah PSM Makassar.

"Ramang memiliki bakat alami yang luar biasa dan memiliki semangat juang yang tinggi. Itu merupakan pelajaran yang bisa dipetik," kata Menpora menambahkan.

Sementara itu penulis buku "Ramang Macan Bola" M. Dahlan Abubakar mengatakan, dipilihnya Ramang sebagai bahan tulisan karena hingga saat ini meski telah meninggal 23 tahun lalu tetap menjadi pembicaraan masyarakat terutama menyangkut prestasinya.

"Ramang sangat dikenal hingga kini. Prestasi serta kemampuan bermain bola hingga terus dikenang. Yang jelas awal untuk menulis ini setelah saya mendapatkan kado buku ulang tahun PSSI," katanya.

Dalam buku setebal 523 halaman itu selain berisi perjalanan Ramang semasa hidup juga berisi testimoni dari teman-teman sesama pemain sepak bola yang mampu mengarumkan nama bangsa di kancah internasional.(*)

(T.B016/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011