Seoul (ANTARA News) - Korea Utara mengirim agen-agen rahasia ke Korea Selatan dalam usaha membunuh menteri pertahanan negara itu, yang berikrar akan memberikan tanggapan keras terhadap serangan-serangan dari negara komunis itu, kata laporan media, Rabu.

Kementerian pertahanan Korsel mengatakan pihaknya tidak dapat mengonfirmasikan berita-berita itu tetapi menambahkan keamanan untuk Kim Kwan-Jin tidak diperkuat baru-baru ini.

Negara komunis itu sebelumnya mengirim agen-agen rahasia untuk membunuh para pembelot yang punya kedudukan penting yang menetap di ibu kota Korsel, Seoul.

Tetapi tidak ada laporan-laporan dalam beberapa tahun belakangan ini bahwa para pejabat Seoul jadi sasaran pembunuhan.

Surat kabar JoongAng Ilbo memberitakan intelijen Amerika Serikat dan Korea Selatan mendapat petunjuk bahwa satu tim dikirim untuk membunuh menteri pertahanan itu dan sedang berusaha mengejar dan menangkap mereka.

"Tidak diketahui apakah Korut telah mengirim agen-agennya sendiri, menyewa warga-warga asing dari satu negara ketiga atau membentuk satu misi bagi mata-matanya yang sudah beroperasi di Korsel," kata surat kabar itu mengutip seorang pejabat Seoul yang tidak disebut jati dirinya.

"Tetapi ada satu fakta pasti bahwa satu tim yang bertujuan untuk membunuh menteri Kim sedang beroperasi atas perintah dari Korut."

Kantor berita Yonhap, yang mengutip pernyataan sumber-sumber pemerintah juga melaporkan adanya satu komplotan untuk membunuh Kim.

Juru bicara kementerian pertahanan Kim Min-Seok mengatakan dia tidak dapat mengonfirmasikan laporan-laporan yang disampaikan media tentang berita-berita itu.

Ia mengatakan para pejabat penting pertahanan telah memperoleh perlindungan keamanan "selama beberapa waktu" dan "tidak ada perubahan penting" dalam tingkat perlindungan itu.

Menhan Kim menyerukan tanggapan keras terhadap serangan-serangan Korut sejak memangku jabatannya Desember lalu tidak lama setelah Pyongyang menembaki satu pulau perbatasan Korsel yang menewaskan empat warga Korsel dan kekhawatiran meningkat akan terjadi perang.

Pada Maret ia memerintahkan tentara "menembak lebih dulu dan melaporkan kemudian" jika diserang.

Media pemerintah Korut menyebut menteri itu sebagai seorang "pengkhianat" dan "penghasut perang".

Surat kabar partai berkuasa Rodong Sinmun, Juni memberitakan bahwa menteri Kim seharusnya "segera dieksekusi" setelah ia meminta sejumlah tentara Korsel menggunakan foto-foto keluarga yang memerintah Korut sebagai sasaran-sasaran tembak. Praktek itu kemudan dihentikan.

Lee Han-Young, keponakan laki-laki seorang mantan istri pemimpin Korut Kim Jong-Il, ditembak mati di Seoul oleh para agen Korut tahun 1997. Setelah membelot tahun 1982, ia menjadi pengecam keras rezim itu.

Dua agen Korut ditangkap di Korsel tahun lalu setelah berpura-pura sebagai para pembangkan dalam satu rencana untuk membunuh Rwang Jang-Yop,pembelot yang memiliki jabatan paling tinggi datang ke Korsel. Hwang meninggal akibat serangan jantung Oktober lalu, demikian AFP melaporkan.

(SYS/H-RN/H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011