Jakarta (ANTARA) - PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) akan meningkatkan penjualan asuransi kendaraan tahun 2022 seiring dengan penguatan strategi digitalisasi dalam semua lini layanan perusahaan.

Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo Diwe Novara mengatakan bahwa saat ini kontribusi premi asuransi kendaraan di bisnis Asuransi Jasindo mencapai 7,5 persen.

“Melalui strategi digital, diharapkan penjualan semakin luas dan cepat di tahun 2022,” ungkap dia dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat.

Pada tahun 2021, kendaraan yang berhasil terjual secara penjualan ritel mencapai 863 348 unit atau tumbuh sebesar kurang lebih 49 persen dibanding 2020.

Di tahun ini, penjualan kendaraan diperkirakan relatif sama dengan pencapaian penjualan kendaraan pada tahun sebelumnya sebagaimana target penjualan kendaraan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebesar 900.000 unit.

“Seiring dengan program pembebasan PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah) yang bila program diteruskan dapat memiliki dampak yang berkelanjutan di 2022," ujar Diwe.
​​​​​​
Meskipun begitu, adanya gelombang ke-3 pandemi COVID-19 dinilai akan mempengaruhi penjualan kendaraan, termasuk juga keinginan untuk berasuransi.

Bila melihat kondisi beberapa tahun terakhir, katanya, masyarakat mengalihkan anggaran kepada yang lebih prioritas, yakni kesehatan.

Selagi menghadapi tantangan akibat pandemi, dia menyatakan kualitas portofolio di tahun 2021 cukup memberikan kontribusi positif terhadap hasil “underwriting" (penjaminan emisi) perusahaan kendati pencapaian premi asuransi kendaraan bermotor asuransi Jasindo di 2021 hanya mencapai 70 persen dari anggaran.

“Hal ini juga seiring dengan strategi yang kami jalankan sejak pertengahan 2020, yaitu fokus menggarap B2C (business to consumer), penyeimbangan portofolio, serta mulai meninggalkan bisnis-bisnis yang memiliki struktur biaya yang tinggi,” ungkap Diwe.

Selain itu, Jasindo disebut terus melakukan pengembangan bisnis dalam bentuk aplikasi maupun melakukan kerja sama dengan badan-badan usaha yang berbasis digital.

Di antaranya ialah aplikasi Tenaga Kerja Asing (TKA) Online, aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP), aplikasi Proteksi Pertanian (Protan), aplikasi Awak Kapal Perikanan (AKP), aplikasi Virtual Claim, dan aplikasi Easy (aplikasi mobile penyedia beragam produk asuransi mikro yang memungkinkan dibeli secara digital).

Perusahaan ini juga menggandeng pihak ketiga, yaitu Blibli, Lifepal, Igloo, dan Fuse untuk memasarkan produk asuransi.

“Asuransi Jasindo yang tergabung dalam holding Indonesia Financial Group (IFG) selektif dalam melakukan penetrasi kepada perusahaan-perusahaan pembiayaan dan terus melakukan monitoring (pengawasan) dan mitigasi atas portofolio existing,” kata dia.

Baca juga: Jasindo catatkan premi bencana sebesar Rp186,8 miliar tahun 2021

Baca juga: Jasindo ikut Program Makmur BUMN bangun ekosistem pertanian


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022