Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penangulangan Terorisme Ansyaad Mbai menyebut masih banyak pelaku terorisme sekaliber Umar Patek yang harus ditangkap.

"Masih ada puluhan di Indonesia," ujarnya usai penandatanganan kerja sama deradikalisme dengan lembaga Islam di Jakarta, Kamis.

Ansyaad mengemukakan, banyak pelaku teroris yang saat ditangkap dulu tidak memiliki kemampuan memadai.

"Namun, mereka kini malah ada yang menjadi pimpinan kelompok teroris. Apalagi soal merakit bom itu kan bisa dipelajari siapa saja," ucapnya.

Ansyaad menegaskan, jaringan Umar Patek di Indonesia terus berganti nama dari semula Jamaah Islamiyah kini berubah nama jaringannya.

"Namun, ideologinya tetap sama. BNPT pun terus melakukan deradikalisme pada beberapa pelaku teror, tapi tidak semuanya berhasil. Semua ada yang `good news` dan ada juga `bad news`," tuturnya.

Namun, lanjut dia, BNPT tidak khawatir dengan aksi balas dendam dengan tertangkapnya Umar Patek. "Tanpa kami berbuat, mereka balas dendam. Lebih baik kami berbuat sekalian, karena sebagian besar aksi teror dilandasi rasa balas dendam," papar Ansyaad, menambahkan.

Gembong teroris Umar Patek tiba di Indonesia setelah Maret lalu ditangkap di Pakistan. Pria kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, itu diburu karena terlibat Bom Bali pada 2002 serta pengeboman beberapa gereja.

Terkait pelaku teroris yang menjadi target BNPT selanjutnya, Ansyaad enggan berkomentar lebih jauh.

(R018/C004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011