Jakarta (ANTARA News) - Calon panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto menegaskan, dirinya komit untuk memberdayakan BUMN-Industri Strategis seperti PTB Pindad, PTB PAL dan PTB Dirgantara Indonesia, dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI. Komitmen itu disampaikannya, dalam forum uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI di Jakarta, Rabu malam. "Ke depan, jika terpilih sebagai panglima TNI, saya akan mendukung pemberdayaan industri strategis dalam negeri untuk pengadaan alutsista," katanya. Ia mengatakan, selama ini TNI telah mendukung pemberdayaan industri strategis dalam negeri untuk pengadaan alutsista TNI. Djoko mencontohkan, TNI Angkatan Udara (AU) menetapkan PT DI sebagai pemasok komponen pesawat Cassa 212, helikopter Super Pumma, dan CN-235. "Komitmen saya untuk mendukung pemberdayaan industri strategis nasional, telah saya sampaikan kepada presiden, begitu saya dicalonkan," katanya. Jadi, tambah lulusan Akabri 1973 itu, tidak benar jika TNI lebih banyak mengambil komponen dari luar dalam pengadaan alutsista. Tentang pengadaan alutsista dari luar, Djoko mengatakan, TNI tetap tidak akan bergantung pada satu negara. "Kita akan memiliki beberapa alternatif negara sebagai sumber pengadaan alutsista TNI," ujarnya. Pada kesempatan yang sama, Djoko menegaskan, intelijen TNI hanya digunakan untuk mendukung operasi yang dilakukan TNI. "BAIS TNI, hanya mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung operasi TNI, bukan untuk kepentingan lain, apalagi menangkapi orang-orang," katanya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006