Tahun lalu, 70 persen kecelakaan saat mudik melibatkan mereka para pengguna sepeda motor.
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa jumlah pemudik sepeda motor pada Lebaran tahun 2011 akan mengalami peningkatan hingga sebesar 7,42 persen dibanding tahun 2010.

"Jumlah pemudik motor diperkirakan meningkat 7,42 persen dari 2,39 juta pada tahun 2010 menjadi 2,47 juta pada tahun 2011," kata Direktur Keselamatan Transportasi Darat Kemhub Hotma Simanjuntak dalam diskusi "Kesiapan Transportasi dan Pasokan Pangan Menjelang Idul Fitri 1432 Hijriyah" di Wisma Antara, Jakarta, Kamis.

Selain pemudik motor, masih menurut Hotma, kenaikan juga terjadi pada pemudik yang menggunakan mobil pribadi sebesar 6,08 persen dari 1,54 juta pada tahun 2010 menjadi 1,63 juta pada tahun ini.

Ia menegaskan, peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi baik motor maupun mobil membuat pemerintah termasuk Kemhub wajib mempersiapkan prasarana untuk mengurangi kemacetan dan tingkat kecelakaan.

"Tahun lalu, 70 persen kecelakaan saat mudik melibatkan mereka para pengguna sepeda motor," katanya.

Hotma menjelaskan, peningkatan penggunaan sepeda motor sebagai alat mudik dikarenakan semakin banyaknya warga yang melihat motor sebagai moda transportasi yang lebih mudah didapat dengan biaya yang lebih murah serta mobilitas yang lebih efisien.

Pada tahun 2010 lalu, Kemhub juga telah mencoba menggunakan pengangkutan sepeda motor yang mudik dengan menggunakan truk.

Namun, menurut Hotma, cara itu juga dinilai masih belum bisa dilakukan secara maksimal antara lain karena semakin membludaknya jumlah pemudik pengguna sepeda motor.

Secara keseluruhan, Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa akan terdapat 15,5 juta orang yang mudik pada 2011, atau meningkat dibanding 14,8 juta orang pada 2010 dan 14,5 juta orang pada 2009.

Selain meningkatnya jumlah pemudik, kondisi dan permasalahan lainnya yang dihadapi di saat arus mudik adalah pasar tumpah yang tercatat terdapat di 88 titik di ruas jalan utama yang terletak di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Pasar tumpah yang berpotensi menimbulkan kemacetan di jalur utama Pantura adalah Pasar Ciasem (Kabupaten Subang), Pasar Jatibarang (Kabupaten Indramayu), Pasar Gebang (Kabupaten Cirebon), dan Pasar Losari (perbatasan Jabar/Jateng)," katanya.

Sedangkan persoalan lainnya terkait dengan penyelasaian pembangunan jembatan antara lain di daerah Dryport Kawasan Industri Cikarang, Subang (Patok Beusi), Brebes, Pait (Pekalongan), dan Kendal. (M040)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011